"Sudah saatnya seluruh Menteri Ketenagakerjaan OKI, memberi perhatian serius pada kondisi global ketenagakerjaan saat ini. Misalnya adanya kebutuhan keterampilan-keterampilan baru serta peralihan jenis pekerjaan sebagai dampak dari digitalisasi dan e-commerce," kata Hanif saat memberikan sambutan pada pertemuan tingkat Menteri Ketenagakerjaan ke -4 OKI di Jeddah, Arab Saudi, Kamis (22/2).
Dalam keterangan pers Biro Humas Kementerian Ketenagakerjaan di Jakarta, Jumat, Menaker memaparkan bahwa teknologi digital telah melahirkan banyak jenis pekerjaan baru.
Namun pada saat yang sama, banyak jenis pekerjaan yang hilang sebagai dampak digitalisasi dan otomatisasi teknologi.
"Untuk itu, harus ada upaya serius untuk mengantisipasinya," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Hanif mencontohkan apa yang sudah dilakukan Indonesia untuk mengantisipasi hal tersebut, diantaranya dengan menggalakkan pelatihan vokasi dan pemagangan, baik kepada angkatan kerja baru maupun kepada pekerja yang terkena pemutusan hubyngan kerja.
Sebelumnya, Menaker mengatakan era ekonomi digital akan mempengaruhi banyak hal di bidang ketenagakerjaan karena industri akan dipaksa bertransformasi menjadi berbasis teknologi.
Hanif mengingatkan dunia usaha untuk dapat mengantisipasi hal tersebut karena jika tidak dikelola dengan baik maka dikhawatirkan dapat menyebabkan guncangan dan kebangkrutan.
Ia juga mengingatkan tenaga kerja untuk dapat menyesuaikan dengan perubahan teknologi tersebut dengan cara meningkatkan keterampilan untuk dapat mengikuti transformasi tersebut.
Pewarta: Arie Novarina
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018