"Yang mengungsi akibat bencana longsor dan tanah bergerak lebih dari 2000 jiwa," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin di Kuningan, Senin.
Lokasi pengungsian, kata Agus tersebar di beberapa tempat, ada yang di balai desa, rumah saudaranya dan juga posko pengungsian lainnya.
Bencana tersebut menimpa empat desa, yaitu Desa Margacina, Kecamatan Karangkencana, Kabupaten Kuningan dimana terjadi pergerakan tanah dan juga longsor.
"Di desa ini sebanyak 987 jiwa harus mengungsi dan dipastikan tidak ada korban jiwa," tuturnya.
Kemudian terjadi juga di Desa Jabranti, Kecamatan Karangkencana yaitu pergerakan tanah dan longsor, yang berdampak pada 1.333 jiwa harus mengungsi.
Selain dua desa tersebut bencana juga harus dirasakan warga Desa Pinara, Kecamatan Ciniru yang mengharuskan 1.500 jiwa mengungsi tersebar di beberapa titik.
"Longsor juga dirasakan oleh 101 warga Desa Mungkaldatar, Kecamatan Ciniru Kabupaten Kuningan. Longsor juga menutup jalan yang menjadi satu-satunya akses mereka," katanya.
Agus mengatakan bencana yang menimpa empat Desa di Kuningan tersebut, dikarenakan curah hujan yang tinggi beberapa waktu lalu.
Saat ini lanjut Agus, masyarakat yang terdampak bencana membutuhkan makanan, sandang, kebutuhan bayi dan balita, peralatan mandi dan lainnya.
Baca juga: Sepuluh kecamatan di Kuningan tertimpa longsor
Baca juga: 14 desa di Kuningan terdampak longsor-banjir, warga mengungsi
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018