• Beranda
  • Berita
  • Kak Seto hibur anak-anak pengungsi banjir Brebes

Kak Seto hibur anak-anak pengungsi banjir Brebes

26 Februari 2018 17:35 WIB
Kak Seto hibur anak-anak pengungsi banjir Brebes
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Seto Mulyadi. (ANTARA/Agus Salim)
Brebes (ANTARA News) - Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau yang akrab dipanggil Kak Seto, menghibur anak-anak dan para ibu yang berada di pos pengungsian banjir Losari Brebes, Jawa Tengah, Senin (26/2).

"Warga pengungsi, kerap dihinggapi rasa trauma sehingga perlu mendapat terapi edukasi dan rekreasi," katanya usai menghibur warga pengungsi korban banjir di SMK Islam Annur Losari, Brebes, Senin.

Ia mengatakan kehadirinya ke pengungsian ini atas perintah Mentero Sosial (Mensos) untuk menghibur pada para pengungsi banjir di Brebes.

"Jika melihat wajah anak pengungsi banyak memendam kepiluan. Oleh karena, sebagai tim LPAI selalu peduli pada anak-anak," katanya.

Menurut dia, kunjungan LPAI tidak hanya dilakukan di Kabupaten Brebes saja melainkan juga ke daerah lain yang sedang dilanda bencana.

"Kemarin, kami roadshow ke Asmat, Sinabung dan hari ini (Senin, red) ke Kabupaten Brebes," katanya.

Ia mengatakan LPAI mencoba memotivasi anak-anak dengan mempelajari suasana dari permasalahan psikolog atau kejiwaan.

"Kami berusaha memotivasi mereka melalui kegiatan permainan. Dan yang paling penting lagi adalah warga pengungsi tetap tenang, tabah, dan tegar dari semua cobaan dan tetap semangat belajar, rajin belajar karena mereka pada dasarnya memiliki cita cita," katanya.

Ia berharap mereka bisa saling bekerja sama, bersahabat, tidak saling konflik, permusuhan, menjalin persaudaraan sehingga timbul kekompakan untuk menghadapi berbagai macam tantangan.

"Memang di beberapa wajah anak anak masih terguncang jiwanya karena suatu pengalaman yang memilukan, pengalaman yang tidak diduga sebelumnya. Mereka merasakan kondisi yang cukup pahit seperti kekurangan air bersih sehingga mereka perlu dilakukan pendekatan lanjutan," katanya.

Pewarta: Kutnadi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018