"Data yang dilaporkan Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) tinggi muka air pada (TMA) hingga Minggu (25/2) pukul 22.35 WIB TMA puncaknya mencapai 520 centimeter," kata Ketua Tagana Kota Bekasi Robby di Bekasi, Senin.
Situasi itu berstatus siaga karena sudah melampaui batas normal TMA pada lokasi pertemuan dua hulu sungai tersebut di Kali Bekasi, tepatnya di Perumahan Pondokgede Permai, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi yang mencapai 200 centimeter.
Aliran air yang berasal dari kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor, itu sampai di Kota Bekasi melalui Kali Bekasi pada pukul 05.00 WIB dengan TMA mencapai 250 centimeter.
Situasi itu, kata Robby, mengakibatkan sejumlah kawasan bantaran mengalami genangan air yang berasal dari luapan Kali Bekasi, di antaranya Jalan Mawar Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur.
"Ketinggian air di lokasi tersebut pada pagi tadi mencapai sekitar 30-60 centimeter, namun hanya di jalan lingkungan saja tidak sampai masuk ke rumah-rumah penduduk," katanya.
Luapan sungai juga menghadang lingkungan warga di Kelurahan Telukpucung, Bekasi Utara dan Pangkalan Bambu Bekasi Selatan.
"Saat ini kondisi genangan air sungai sudah perlahan surut dan warga sedang membersihkan tumpukan lumpur di lingkungan mereka," katanya.
Namun demikian, pihaknya bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi masih bersiaga di Posko Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bekasi.
"Kita `on call` bila ada laporan adanya korban yang membutuhkan evakuasi sepanjang musim hujan 2018," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018