• Beranda
  • Berita
  • IKM Jatim terima hibah mesin pengolahan mamin dari Jepang

IKM Jatim terima hibah mesin pengolahan mamin dari Jepang

26 Februari 2018 20:12 WIB
IKM Jatim terima hibah mesin pengolahan mamin dari Jepang
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (Kanan) bersama Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita meninjau salah stand peserta yang menampilkan produk IKM kerajinan dan makanan khas DKI Jakarta pada acara 100% Cinta Produk Indonesia di Jakarta, 5 Februari 2017. Pada kesempatan tersebut, Menperin mengajak pelaku IKM agar memanfaatkan e-commerce melalui e-smart IKM yang digagas oleh Kementerian Perindustrian. (kemenperin.go.id)
Sidoarjo, Jawa Timur (ANTARA News) - Sejumlah pelaku industri kecil dan menengah (IKM) menerima hibah mesin pengolahan produk makanan dan minuman (mamin) dari Jepang, berkat kerja sama Kementerian Perindustrian dengan Japan International Cooperation Agency (JICA).

Menurut Direktur IKM Pangan, Barang dari Kayu, dan Furnitur (PBKF) Kemenperin, Sudarto, mesin-mesin tersebut diberikan kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Makanan, Minuman dan Kemasan Provinsi Jatim.

"Mesinnya adalah produksi IKM permesinan Kowa Kogyo Co. Ltd dari Osaka, Jepang," katanya dalam Lokakarya Pengembangan Pengolahan Produk Makanan dengan Teknologi Mesin Bantuan dari JICA di Sidoarjo, Jatim, Senin.

Ia menyebutkan total mesinnya 15 mesin dan hal ini akan sangat berarti bagi kerja sama Indonesia-Jepang.

"UPT Sidoarjo ini akan menjadi pusat alih teknologi di Indonesia karena nanti kami akan mengundang seluruh UPT di Indonesia untuk mempromosikan teknologi Jepang dari JICA," kata Sudarto.


Baca juga: IKM agro Fukuoka bidik peluang kerja sama dengan RI

Hibah mesin yang diberikan kepada UPT Makanan, Minuman dan Kemasan Provinsi Jawa Timur, produksi dari Kowa Kogyo Co. Ltd, Osaka, Jepang terdiri dari Manual type Baking Machine, Semi-Automatic Baking Machine, Food Processing Twin Screw Extruder, Food Heat Dryer, dan Ice Cream Cone Baking Machine.

Selanjutnya, ada Food Packaging Machine, Food Mixer, Sugar Coating Machine, Air Compressor, Refrigerator, Down Transformer, Good Heat Dyer, Cabinet with drawers, 4-stage Rack, dan Ice Cream Making Machine.

Ia mengatakan pemberian 15 jenis mesin melalui UPT Makanan dan Minuman di Sidoarjo ini selain karena Jawa Timur merupakan pusat industri makanan dan minuman di Indonesia, juga menjadi pusat untuk sosialisasi dan pengenalan teknologi.

Sudarto menjelaskan UPT Makanan dan Minuman Sidoarjo sudah melatih hampir 3.500 IKM di Jawa Timur sehingga diharapkan informasi mengenai teknologi pengolahan produk makanan dari JICA ini menjadi lebih cepat tersampaikan.



Ditjen IKM Kementerian Perindustrian berharap ada transfer teknologi dalam pembuatan aneka makanan yang dibuat dari bahan baku yang banyak terdapat di Indonesia seperti ubi kayu, pisang dan lain-lain yang akan diolah menjadi berbagai produk makanan yang inovatif, menarik, layak diperdagangkan dan berdaya saing tinggi.

Lokakarya pengenalan mesin dari Kowa Kogyo Co. Ltd yang digelar pada Senin ini ditujukan kepada pelaku IKM makanan dari Provinsi Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Nusa Tenggara Barat sebanyak 10 orang.

"Pelatihan ini diutamakan bagi IKM yang memproduksi biskuit, kue kering, kerupuk atau makanan ringan lainnya, sehingga diharapkan dapat menyebarluaskan informasi mengenai teknologi mesin ini kepada daerah masing-masing," kata Sudarto.

Program kerja sama antara JICA dengan Ditjen IKM Kemenperin dalam pemberian hibah mesin untuk pengembangan industri makanan dan minuman telah dilakukan sebanyak dua kali.

Sebelumnya, hibah mesin yang pertama diberikan kepada Dinas Perindustrian dan Energi Provinsi DKI Jakarta pada 2014 yaitu berupa Mesin Retort.

Ada pun industri makanan dan minuman mempunyai peranan penting dalam pembangunan sektor industri terutama kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri non migas dan peran subsektor industri makanan dan minuman terbesar dari subsektor lainnya yaitu sebesar 34,34 persen pada 2017.

Pertumbuhan industri makanan dan minuman pada 2017 mencapai sebesar 9,23 persen, lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan industri non migas yang mencapai 4,84 persen.

Hal ini menunjukkan bahwa sektor industri makanan dan minuman mempunyai peran yang cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018