" Ini merupakan film mba Kamila Andini, dia menang untuk kedua kalinya di Berlinale Film Festival. Prestasi fenomenal Kamila Andini ini luar biasa," ujar Sekretaris Jenderal Kemdikbud, Didik Suhardi, di Jakarta, Rabu.
Film Sekala Niskala (The Seen and Unseen) yang membutuhkan waktu pembuatan hingga enam tahun tersebut, berhasil menerima penghargaan Grand Prix dari tiga juri dewasa untuk kategori Generation Kplus.
Film Sekala Niskala bercerita tentang kakak-beradik Tantra (Gus Sena) dan Tantri (Thaly Kasih) tinggal di Bali dan sangat akrab, mereka sering bermain dan menari bersama. Hingga suatu ketika Tantra jatuh sakit dan tidak bisa bergerak. Hubungan yang kuat antara Tantra dan Tantri membuat mereka mengalami kejadian spiritual yang ajaib antara kedua kakak beradik tersebut. Pengalaman tersebut ditampilkan dengan kearifan lokal dan budaya Bali yang kental.
"Kamila dan suaminya, Ifa Ifansyah, juga pada akhir tahun lalu menang juga di Kanada. Kami turut menfasilitasinya. Jadi memang pasangan suami ini sangat berprestasi," lanjut Didik.
Didik menjelaskan pemerintah memberikan dukungan terhadap sineas-sineas Tanah Air seperti fasilitasi untuk keberangkatan mengikuti festival di luar negeri, kursus singkat bagi yang mau dan pemberian beasiswa untuk perguruan tinggi dalam dan luar negeri.
"Kami juga sedang mendiskusikan penghargaan apa yang tepat untuk prestasi Kamila Andini ini," lanjut dia.
Kepala Pusat Pengembangan Film Kemdikbud, Maman Wijaya, mengatakan bahwa penghargaan-penghargaan yang diraih insan perfilman Indonesia menunjukkan bahwa sineas dalam negeri tidak kalah dengan negara lain.
"Oleh karenanya kami mendorong para sineas meningkatkan kualitas dan kuantitas film juga diperkaya. Pemerintah membantu dalam pendanaan untuk peningkatan kompetensi sineas kita," kata Maman.
Sementara itu, Kamila mengaku bahagia bisa membawa nama Indonesia ke panggung internasional.
"Sejauh ini, perfilman kita sudah lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan di luar negeri sendiri, di festival jika selama ini yang dibicarakan film-film dari negara Asia Tenggara lain seperti Filipina dan Thailand, namun sekarang film Indonesia sudah mendapat perhatian dan menjadi pembicaraan utama," kata Kamila.
Pewarta: Indriani
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018