Kelompok peretas yang dikenal sebagai APT28 -- yang telah dikaitkan dengan intelijen militer GRU Rusia dan dituduh melakukan serangan terhadap kampanye presiden Hillary Clinton pada 2016 -- berhasil menanam malware di jaringan kementrian itu selama setahun, kata kantor berita tersebut .
Otoritas keamanan Jerman hanya mendeteksi mata-mata internet pada Desember, katanya, sambil menambahkan bahwa jaringan TI pemerintah yang terisolasi juga telah diretas.
Bila dikonfirmasi, serangan tersebut akan menjadi peretasan terbesar yang melanda pemerintah Jerman.
Pejabat-pejabat keamanan tertinggi telah berulang kali memperingatkan selama pemilihan umum 2017 di Jerman bahwa peretas Rusia mungkin berusaha untuk mengganggu jalannnya pemilihan.
Sementara pihak berwenang tidak memiliki bukti nyata, mereka telah mengatasi serangan malware yang melumpuhkan jaringan parlementer Bundestag pada 2015 selama beberapa hari di APT28, yang juga dikenal sebagai "Fancy Bear" atau "Sofacy."
Serangan tersebut berhasil menyaring 17 gigabyte data yang, menurut para pejabat, dapat digunakan untuk memeras anggota parlemen atau mendiskreditkan mereka.
Di tengah meningkatnya frekuensi serangan, Kementerian Pertahanan Jerman pada 2016 mendirikan sebuah departemen siber untuk mengoordinasikan respons terhadap gangguan-gangguan di dunia maya, demikian laporan AFP. (hs)
Pewarta: -
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018