• Beranda
  • Berita
  • FIF Bali targetkan pembiayaan elektronik Rp171 miliar

FIF Bali targetkan pembiayaan elektronik Rp171 miliar

1 Maret 2018 16:21 WIB
FIF Bali targetkan pembiayaan elektronik Rp171 miliar
Dokumentasi Pengunjung melihat-lihat barang eletroknik di Electronic City SCBD, Jakarta, Minggu (31/1/2016). Gabungan Pengusaha Elektronik menargetkan penjualan barang-barang elektronik tahun 2016 naik 15 persen atau Rp43 triliun dan bisa melebihi target pada tahun lalu yang nilainya sekitar Rp36,8 triliun. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.) ()
Denpasar (ANTARA News) - Perusahaan pembiayaan Federal International Finance (FIF) optimistis mampu merealisasikan target pembiayaan kebutuhan elektronik dan perabot rumah tangga di Bali tahun 2018 mencapai Rp171 miliar melalui layanan Spektra, salah satu lini bisnis kelompok usaha tersebut.

"Target itu melonjak jika dibandingkan tahun sebelumnya mencapai Rp140 miliar," kata Direktur PT Astra Multi Finance Esther Sri Harjati setelah membuka pameran elektronik dan furnitur di Denpasar, Kamis.

Optimisme tersebut, lanjut dia, dengan mencermati tren transaksi masyarakat memasuki awal tahun ini yang mulai tumbuh positif khususnya untuk pembiayaan kebutuhan elektronik dan furnitur.

Untuk mencapai target tersebut, pihaknya menggelar pameran untuk memperluas target pasar secara berkelanjutan salah satunya bertempat di Ramayana Mall Denpasar 28 Februari hingga 4 Maret 2018.

Sementara itu Manajer Pemasaran Spektra Wilayah Bali Waluyo Hadi Pranoto menjelaskan selain menggelar pameran, pihaknya secara periodik baik mingguan dan bulanan mengadakan pameran di sejumlah toko rekanan.

Kerja sama dengan sejumlah merek juga dilakukan untuk mendongkrak realisasi pembiayaan.

Sebagian besar produk atau kebutuhan yang paling banyak laku saat ini, kata dia, adalah gawai dan barang elektronik.

Untuk pasar di Bali, produk yang banyak dibiayai yakni 43 persen untuk gawai di antaranya seperti telepon pintar dan laptop, alat elektronik (40 persen) dan sisanya furnitur dan kebutuhan lainnya.

Sedangkan secara nasional transaksi untuk gawai menguasai sekitar 60 persen dari total produk yang dibiayai.

Pihaknya telah mengantisipasi pergeseran pembelian produk yang kini didominasi gawai termasuk pola belanja masyarakat dari konvensional menjadi digital dengan menghadirkan layanan sesuai dengan perkembangan saat ini.

Dengan menggandeng toko rekanan, pihaknya juga menghadirkan layanan digital untuk menyesuaikan pasar termasuk memberikan kemudahan transaksi.

Sementara itu untuk pelaksanaan pameran selama lima hari di pusat perbelanjaan tersebut, pihaknya menargetkan realisasi pembiayaan mencapai sekitar Rp4 miliar.

Sedangkan tahun 2017, realisasi pembiayaan saat pameran mencapai Rp4,3 miliar atau melampaui target saat itu yang hanya dipatok Rp2 miliar.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018