"Lima unit pesawat F16 C/D yang hadir hari ini merupakan bagian dari 24 pesawat F16 C/D yang dibeli dari Amerika Serikat," kata Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsekal Pertama Age Wiraksono, di Pekanbaru.
Ia menuturkan, kelima jet tempur buatan negeri Paman Sam itu secara bertahap akan menggantikan pesawat F16 A/B yang saat ini memperkuat Skadron 16 Lanud Roesmin Nurjadin.
Dengan hadirnya pesawat F16 C/D, nantinya F16 generasi sebelumnya akan menjalani peningkatan kemampuan atau "upgrade" secara bertahap di Lanud Iswahyudi.
Secara perlahan, kata dia, Skadron 16 Lanud Roesmin Nurjadin seluruhnya akan diperkuat dengan 24 unit pesawat F16 C/D.
Lebih jauh, ia menjelaskan seluruh penerbang Lanud Roesmin Nurjadin telah siap dan mampu menerbangkan pesawat generasi baru tersebut.
"Seluruh penerbang di sini sudah mampu menerbangkan seluruh F16. Kapan pun siap tempur, siang, malam, perang udara, darat, laut, siap," tegasnya.
Indonesia membeli 24 unit F-16C/D Block 25 bekas pakai Angkatan Udara Garda Nasional Amerika Serikat. Ke-24 pesawat tempur yang dibeli seharga 700 juta dolar Amerika Serikat itu diperbarui struktur dan rangkanya, perangkat avionika dan sistem pendukung persenjataannya sehingga diharapkan setara dengan F-16 Block 52.
Peningkatan itu tidak gratis, karena Indonesia harus mengerahkan dana cukup besar lagi agar F-16 eks Angkatan Udara Garda Nasional Amerika Serikat itu menjadi "setara" dengan Block 52.
Lanud Roesmin Nurjadin merupakan satu-satunya pangkalan militer tipe A di Sumatera yang dilengkapi dua skuadron pesawat tempur TNI AU, yaitu Skuadron Udara 12 yang bermaterikan Hawk 100/200 buatan British Aerospace dan Skuadron Udara 16 yang bermaterikan F-16 Fighting Falcon Block52ID.
Selain Skuadron Udara 16, masih ada "saudara tua" mereka yang juga bermaterikan F-16A/B, yaitu Skuadron Udara 3 yang berpangkalan di Pangkalan Udara Utama TNI AU Iswahyudi. Ke-12 unit F-16A/B di Skuadron Udara 3 itu dibeli baru sama sekali sehingga Indonesia termasuk tiga negara pertama ASEAN yang mengoperasikan pesawat tempur itu, setelah Singapura dan Thailand.
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018