• Beranda
  • Berita
  • Ratusan rumah di Kuningan rusak akibat pergerakan tanah dan longsor

Ratusan rumah di Kuningan rusak akibat pergerakan tanah dan longsor

4 Maret 2018 04:22 WIB
Ratusan rumah di Kuningan rusak akibat pergerakan tanah dan longsor
Warga berada di rumahnya yang ambruk akibat pergerakan tanah di Dusun Cipari, Margacina, Kuningan, Jawa Barat, Rabu (28/2/2018). Sebagian warga enggan mengungsi meski kondisi pergerakan tanah di desa mereka mengkhawatirkan. (ANTARA /Dedhez Anggara) ()
Kuningan (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat melaporkan bahwa sedikitnya 276 rumah rusak akibat bencana longsor dan pergerakan tanah di lima kecamatan di daerah itu.

"Yang terdampak tanah longsor dan pergerakan tanah itu ada delapan desa dari lima kecamatan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Agus Mauludin, di Kuningan, Sabtu.

Dari delapan desa itu sebanyak 276 rumah rusak akibat bencana tersebut, 220 unit diantaranya rusak berat, 23 unit rusak sedang, dan 33 unit rusak ringan.

Bencana yang merusakkan rumah penduduk itu, terjadi di dua desa di Kecamatan Karangkancana, yakni Desa Margacina dan Jabranti. kemudian tiga di Kecamatan Ciniru, yakni Desa Pinara, Desa Gunungmanik, dan Desa Pamupukan.

Lalu di Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, di Desa Situgede, Kecamatan Subang, serta  Desa Cimara, Kecamatan Cibeureum.

"Selain merusak rumah, bencana itu juga membuat akses jalan desa dan jalan utama tertimpa longsor dan putus yang terbawa longsoran sepanjang kurang lebih 15,5 km," ujarnya pula.

Dia menambahakn ada juga sarana umum yang rusak seperti empat unit sarana ibadah, dua unit sarana pendididkan, dan satu unit posyandu rusak berat.

Baca juga: Sepuluh kecamatan di Kuningan tertimpa longsor

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018