Keputusan Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kantor kedutaan Amerika Serikat telah memicu kontroversi di kalangan sekutu Washington di kawasan Arab dan semakin memperumit upaya perundingan damai antara Israel dengan Palestina.
"Jika saya bisa, tentu saya akan ke sana," kata Trump saat duduk di samping Netanyahu di Kantor Oval, Gedung Putih.
Selain membicarakan soal kunjungan kedua ke Israel, Trump dan Netanyahu juga menyampaikan pernyataan bersama soal kesepakatan nuklir dengan Iran dan peran Tehran dalam perang di Suriah.
Keduanya sudah sejak lama menentang kesepakatan nuklir Iran karena tidak memasukkan klausul program rudal kendali dan aksi dukungan Tehran terhadap kelompok bersenjata anti-Israel di kawasan.
"Jika saya harus mengatakan apa tantangan terbesar di Timur Tengah bagi kedua negara, maka hanya ada satu kata: Iran," kata Netanyahu.
"Iran harus dihentikan. Iran adalah tantangan kami bersama," kata dia.
Trump sempat mengancam akan menarik diri dari kesepakatan nuklir dengan Iran jika negara-negara Eropa, yang juga menandatangani perjanjian yang sama, tidak "memperbaikinya" dengan perjanjian baru.
Netanyahu, kepada para wartawan Israel setelah bertemu dengan Trump, mengatakan bahwa Iran menjadi fokus besar dalam perbincangan yang berlangsung satu jam lebih lama dari yang dijadwalkan.
Netanyahu dan Trump juga sempat membicarakan soal Suriah, Irak, Lebanon, dan Palestina, kata Netanyahu.
Israel sendiri telah menuding Tehran berupaya menempatkan pasukan militer secara permanen di Suriah. Di negara itu pula milisi pro-Iran telah secara aktif mendukung Presiden Bashar al Assad dalam perang saudara yang telah berlangsung selama hampir delapan tahun.
Netanyahu mengancam Israel akan bertindak melawan Iran setelah sebuah pesawat nir-awak milik Tehran terbang melintasi wilayah udara Israel pada bulan lalu. Selain itu sebuah pesawat tempur Israel ditembak jatuh saat melakukan operasi pengeboman di Suriah.
Netanyahu menuding Iran tengah berencana membangun pabrik senjata rudal di Lebanon yang berbatasan langsung dengan Israel.
Di sisi lain, Trump dalam pernyataannya mengindikasikan bahwa pihak Palestina kini telah bersedia kembali bernegosiasi dan jika tidak, "maka kalian tidak akan mendapatkan perdamaian."
Selama ini Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang marah karena keputusan Trump soal pemindahan kedutaan ke Yerusalem, menolak berhubungan dengan Amerika Serikat soal perdamaian dengan Israel. Demikian Reuters.
Baca juga: Presiden Jokowi: Indonesia tegas tolak pengakuan AS terkait Yerusalem
(G005/a032)
Pewarta: SYSTEM
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018