Grup yang berbasis di Munchen itu mengatakan pengiriman kendaraan listriknya melesat naik 65,6 persen menjadi 103.080 unit sementara mereka berencana meluncurkan setengah juta kendaraan semacam itu di jalanan pada akhir 2019.
BMW, yang juga memiliki merek Mini dan Rolls-Royce, mengatakan pengiriman mobilnya meningkat 4,1 persen menjadi 2,46 juta kendaraan, sementara pendapatannya naik 4,8 persen menjadi 98,6 miliar euro (sekitar Rp1,67 kuadriliun).
Penurunan pajak perusahaan di Amerika Serikat yang berlaku tahun ini juga menyumbang 977 juta euro (sekitar Rp16,5 triliun) terhadap pendapatan menurut BMW.
"Kami bisa melihat ke belakang untuk tahun tersukses dalam sejarah perusahan kami dan telah mencapai level rekor untuk pendapatan dan laba selama delapan tahun berturut-turut," kata Harald Krueger, pemimpin BMW, sebagaimana dikutip AFP.
BMW mengincar rekor berikutnya pada 2019 dan membidik peningkatan pengiriman kendaraan selama tahun ini.
"Tahun ini kami menyasar rekor penjualan baru lainnya, dengan pengiriman meningkat tipis pada tahun sebelumnya," kata Krueger.
Kelompok itu tidak mengemukakan kekhawatiran mengenai perang dagang setelah Presiden Amerika Serikat mengancam mengenakan tarif hukuman bagi mobil-mobil Eropa jika Uni Eropa membalas rencananya menerapkan pajak impor besar untuk baja dan aluminium. Namun mereka memperingatkan bahwa "kemungkinan lingkungan ekonomi dan politik masih bergejolak."
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018