"Dia harus tampil beda di sana. Egy juga harus membuktikan jika memang layak untuk bermain di Eropa," kata Menpora Imam Nahrawi di Jakarta, Jumat saat dimintai komentar soal keberangkatan Egy Maulana ke Eropa.
Pemain timnas U-19 asal Medan, Sumaterta Utara itu, hari ini dikabarkan sudah bertolak menuju Eropa. Hanya saja, negara yang dituju belum terpublikasi dengan detail. Bahkan, Menpora-pun belum mau membocorkan negara mana yang dituju oleh mantan anak asuh Indra Sjafri.
Ada dua negara yang kemungkinan menjadi tujuan Egy Maulana Vikri yaitu Polandia dan Prancis. Selama ini dua klub di negara tersebut yang dikabarkan serius menggunakan jasanya yaitu Legia Warsama atau St Etienne Prancis. Sebelumnya dikabarkan ada tujub klub Eropa yang berminat terhadap Egy.
Menurut Menpora, Egy mempunyai banyak modal selain kemampuannya dalam bermain sepak bola yaitu kemampuan berbahasa hingga emosi sebagai pemain bola. Bahkan, ia menilai Egy melampaui umurnya.
"Saya rasa dia bisa bermain di klub yang dicita-citakan. Apalagi dia mempunyai modal besar," kata pria kelahiran Bangkalan, Madura itu.
Orang nomor satu di Kemenpora itu mengaku hingga saat ini terus memantau perkembangan Egy Maulana Vikri. Menpora juga terus menunggu laporan dari manajemen yang selama ini mendampingi pemain yang mendapatkan julukan Messi dari Indonesia itu.
"Mungkin setelah sampai di Eropa nanti hasilnya dilaporkan ke saya karena mestinya saya juga diundang," kata Menpora sambil tersenyum.
Egy Maulana Vikri merupakan salah satu pemain sepak bola Indonesia yang prestasinya cukup gemilang. Atas prestasinya, pemain kelahiran Medan, 7 Juli 2000 banyak diminati oleh klub termasuk dari luar negeri. Di timnas-pun langsung naik kelas ke U-23.
Sebelum bertolak ke Eropa, Egy juga menjalani pemusatan latihan bersama tim dibawah asuh Luis Milla yang dipersiapkan untuk menghadapi Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Ia juga dikenal sebagai Lionel Messi-nya Indonesia.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018