"Kita rencananya, akan menghasilkan 500 kilowatt dan lahannya yang akan dipakai sekitar satu hektar. Jadi itu di sebelahnya tadi. Kita harapkan teknologi tepat guna ini yang bekerjasama dengan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, red) bisa jadi `pilot project` yang akan dikembangkan lagi kedepan dan bisa menghasilkan energi," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Bantar Gebang, Bekasi, Jumat.
Dia menjelaskan, progress untuk PLTSa baru dilihat karena harus dir-eview secara komprehensif, bagaimana pipa-pipanya untuk yang gas.
"Tapi ada juga yang nanti 21 Desember yang akan diresmikan oleh Pak Anies sebagai tindak lanjut yang ditandatangani bulan Desember bersama BPPT, groundbreaking," kata Wagub.
Dia berharap dengan teknologi yang baik, mudah-mudahan proyek PLTSa akan lebih berkelanjutan kedepan.
"Karena sekarang ini hanya masih `landfill`, tapi kalau kita punya beberapa kegiatan seperti `waste to energy`. Tadi ada juga yang menarik BSF atau Black Soldier Fly, yang bisa menghasilkan `waste to protein`. Dan larva-larva itu bisa dipakai untuk pakan ternak maupun juga pakan ikan," kata Sandiaga.
Jadi ada beberapa teknologi terkini yang mulai diperkenalkan. di negara-negara maju sudah ada, katanya.
"Dan ini mudah-mudahan akan menghasilkan berkah bagi warga di sekitar Bantar Gebang maupun juga bagi seluruh keseluruhan ekosistem pengelolaan sampah di masa yang akan datang," kata Sandiaga.
Baca juga: TPA Bantar Gebang perlu banyak perbaikan
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018