Baik Snapchat dan Instagram mengeluarkan pernyataan mengenai hal tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka telah menghapus integrasi dengan Giphy sepenuhnya sampai Giphy menyelesaikan penyelidikan.
"Begitu kami menyadarinya, kami menyingkirkan GIF dan telah menonaktifkan Giphy sampai kami yakin ini tidak akan terjadi lagi... Sementara kita menunggu tim Giphy membereskannya," ujar juru bicara Snapchat, seperti dilansir laman 9to5mac.
Dari pantauan Antara News, fitur GIF yang ada di Instagram Stories memang sudah tidak ada sejak Minggu malam (11/3). Hal ini juga masih berlangsung hingga Senin pagi.
"Jenis konten ini tidak memiliki tempat di Instagram. Kami telah menghentikan integrasi kami dengan Giphy sambil mereka menyelidiki masalah ini," kata juru bicara Instagram.
GIF yang dimaksud merujuk pada 'penghitung kematian' yang juga menggunakan pelecehan rasial. GIF tersebut awalnya ditemukan dan dibagikan di Twitter oleh Lyauna Augmon. Tak lama setelah itu, Snapchat dan Instagram menonaktifkan integrasi Giphy sepenuhnya.
Sementara itu, Giphy mengatakan segera menghapus GIF tersebut setelah menemukannya, dengan mengatakan bahwa hal itu melanggar pedoman kontennya.
Giphy mengatakan GIF tersebut menyelinap karena bug di "filter moderasi konten." Giphy kemudian menjelaskan telah memperbaiki bug tersebut dan sedang memoderasi ulang semua stiker GIF di aplikasinya.
"Seorang pengguna menemukan stiker GIF ofensif di perpustakaan kami, dan kami segera menghapusnya sesuai pedoman konten kami," ujar Giphy.
"Setelah menyelidiki kejadian tersebut, stiker ini tersedia karena bug di filter moderasi konten kami yang secara khusus mempengaruhi stiker GIF. Kami telah memperbaiki bug dan telah memoderasi ulang semua stiker GIF di perpustakaan kami," lanjut Giphy.
Giphy juga mengatakan bahwa stafnya saat ini tengah meninjau dan melihat kembali satu per satu GIF-nya.
"Kami bertanggung jawab penuh atas kejadian baru-baru ini dan dengan tulus meminta maaf kepada siapapun yang merasa tersinggung," tambah Giphy, demikian 9to5mac.com.
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018