Perayaan Harmony Day itu diselenggarakan pemerintah Kota Randwick, Australia, di The Spot Festival di Randwick.
Komunitas Indonesia memeriahkan festival tersebut dengan menampilkan musik angklung, sekaligus untuk mempromosikan musik angklung kepada masyarakat setempat.
Pertunjukan musik angklung itu kolaborasi antara Konsulat Indonesia di Sydney dan komunitas Indonesia di Sydney, yaitu kelompok Musik Angklung dari Gereja Presbuterian Indonesia di Randwik.
Konsul Zani Murnia dari Konsulat Jenderal Indonesia di Sydney yang menghadiri perayaan Harmony Day memberikan sambutan dan menjelaskan mengenai musik angklung kepada pengunjung yang memadati panggung pentas Harmony Stage.
Sebanyak 24 orang pemain angklung selama sekitar 20 menit menampilkan lagu-lagu tradisional dan nasional Indonesia serta lagu internasional, di antaranya Waltzing Matilda dan Amazing Grace.
"Atas nama Pemerintah Indonesia, saya menyampaikan apresiasi atas kesempatan ini untuk menampilkan tradisi dan budaya Indonesia pada festival multikultur sebesar ini," ungkap Murnia.
The Spot Festival merupakan festival terbesar Dewan Kota Randwick yang dikunjungi sekitar sekitar 20.000 orang dalam sehari pelaksanaannya. Penampilan angklung Indonesia merupakan satu dari empat pertunjukan budaya di Harmony Stage.
Wali Kota Randwick, Lindsay Shirley, juga hadir dan membuka festival tersebut.
"Komunitas kita diberkahi dengan lebih dari 100 etnis yang berbeda," kata Walikota Shirley.
"The Spot Festival menawarkan kesempatan besar kepada setiap orang untuk datang dan merayakan keberagaman budaya Australia, inklusivitas, rasa hormat dan rasa memiliki melalui kuliner dan musik," ujar Shirley.
Pewarta: Yuni Sinaga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018