• Beranda
  • Berita
  • Menaker bantah ada undian berhadiah bagi pekerja di Hong Kong

Menaker bantah ada undian berhadiah bagi pekerja di Hong Kong

13 Maret 2018 17:37 WIB
Menaker bantah ada undian berhadiah bagi pekerja di Hong Kong
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri (ANTARA FOTO/Risky Andrianto)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Ketenagakerjaan menegaskan tidak pernah menggelar undian berhadiah bagi pekerja migran Indonesia (PMI) di Hong Kong seperti yang beredar melalui pesan seluler singkat (SMS).

"Tidak ada dan tidak benar itu. Kementerian tidak pernah bilang seperti itu. Tolong konfirmasi kalau ada berita gitu-gitu," ujar Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri usai peresmian Masjid KH Abdurrahman Wahid di Pusat Pendidikan Latihan (Pusdiklat) Kemnaker, Kampung Makassar, Jakarta Timur, Selasa.

Menaker kemudian berpesan kepada PMI dimana pun agar bersikap hati-hati dalam menyikapi rumor atau isu apa pun tentang "undian berhadiah" dari Kemnaker.

"Kalau ada informasi yang tidak jelas, tolong dicek dulu, bisa di-mention ke saya," katanya.

Bantahan juga diberikan oleh Direktur Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri (PTKLN) Kemnaker Soes Hindharno menyampaikan hal senada.

"Itu tidak benar. Kami tidak pernah ada undian berhadiah bagi TKI teladan," ujar Soes Hindharno.

Soes berpesan kepada tenaga kerja Indonesia di luar negeri agar tidak terhasut dengan informasi bohong (hoaks).

"TKI jangan terpengaruh kabar hoax, harus check and recheck biar tidak tertipu," ujar Soes seraya berjanji akan melakukan penelusuran atas informasi tersebut dengan pihak terkait.

Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan adanya PMI di Hong Kong yang menerima pesan singkat berhadiah dari pihak atas nama Depnaker. Pesan singkat itu menyebutkan penerima SMS berhak mendapatkan uang tunai sebesar NT$.350.000 dari negara Indonesia.

Dalam pesan singkat juga terlampir nomor telepon dan alamat laman di www.DEPNAKER.yolasite.com. Dan penerima pesan telah resmi terpilih mendapatkan penghargaan tanpa diundi.

Untuk mendapatkan hadiah, penerima diminta segera menghubungi call office yang tertera dalam SMS. Pada akhir pesan singkat tertera pengirim dari Depnaker RI dengan SK.No.01.3748775.20.1718.

 

Pewarta: Arie Novarina
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018