Dikutip dari laman resmi PSSI, kegiatan tersebut digelar di Yogyakarta pada tanggal 12-15 Maret 2018 dan dipimpin oleh Direktur Wasit PSSI Toshiyuki Nagi.
Toshiyuki menjelaskan, materi seleksi bagi para wasit meliputi praktik dan teori, termasuk fisik, kebugaran dan psikologi.
"Wasit dan asisten wasit yang mengikuti seleksi ada yang lama dan yang baru. Kami juga memberikan pengetahuan soal peraturan pertandingan dan `law of the game` terkini," tutur pria asal Jepang tersebut.
Toshiyuki, yang semasa aktif pernah memimpin laga Piala Dunia 2014, berharap setelah seleksi, para wasit dapat meningkatkan performa, kepercayaan diri, dan ketegasan dalam pengambilan keputusan.
Sementara Deputi Sekretaris Jenderal PSSI Marco Gracia Paulo mengatakan, seleksi dilakukan karena PSSI menganggap wasit memegang peranan penting dalam perkembangan sepak bola di berbagai level kompetisi.
"PSSI fokus menyelesaikan dua program besar di 2018-2020 yakni peningkatan kualitas wasit dan pelatih. Kolaborasi dengan Jepang Football Associations yang sedang kami bangun sebagai akselerasi kualitas wasit kita di tingkat dunia. Dimulai dari target tahun 2020 wasit kita harus di level Asia," kata Marco.
Selain itu, PSSI juga ingin pada tahun 2030 setidak-tidaknya ada dua wasit asal Indonesia yang memimpin Piala Dunia.
"PSSI percaya dan tidak bermain-main dalam usaha meningkatkan kualitas wasit di Indonesia. Karena itu, sekarang saatnya para wasit yang sekarang ikut seleksi ini untuk memberikan yang terbaik bagi kemajuan sepak bola Indonesia khususnya melalui performa di lapangan," ujar Marco.
Liga 1 2018 Indonesia sendiri dijadwalkan mulai bergulir pada tanggal 23 Maret 2018. Pertandingan pembuka akan menampilkan juara Liga 1 2017 Bhayangkara FC versus kampiun Piala Presiden 2018 Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Pewarta: Michael Teguh Adiputra S
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018