Humas di masa lalu atau Orde Baru lebih banyak kepada hubungan dengan pemerintah, kata Chairman Lembaga Sertifikasi Profesi Public Relations Indonesia (LSPPRI) Muslim Basya dalam acara pembukaan Sertifikasi Kompetensi Public Relations Angkatan II yang digelar di Dharmawangsa Square, Jakarta Selatan, Selasa.
Menurut Muslim Basya, pada masa itu pekerjaan kehumasan lebih banyak untuk menganalisa kebijakan pemerintah yang bersifat strategis kepada perusahaan dan memberi masukan kepada manajemen.
Namun pada zaman sekarang, ujar dia, pekerjaan kehumasan menjadi semakin lebih penting karena sekarang tidak lagi sekadar hubungan dengan media, tetapi juga ada bidang hubungan digital seperti internet.
Apalagi BUMN, lanjutnya, pada saat ini juga menghadapi tantangan dalam membangun reputasi internal, seperti adanya hoaks atau dalam menghadapi sejumlah permasalahan sensitif seperti proses merger.
Untuk itu, ia menegaskan bahwa humas pada era digitalisasi seperti sekarang ini menjadi esensial karena kerap dicari nasihatnya oleh para direksi karena humas yang paling tahu dengan masalah sensitif.
Sementara itu, Ketua Bidang Kompetensi Forum Humas BUMN Wijaya Leksana memaparkan, sertifikasi kompetensi kali ini adalah angkatan II dengan peserta sebanyak 37 orang dari 24 BUMN.
"Kami tidak menduga sertifikasi ini diikuti banyak peserta karena pengalaman sebelumnya tidak sampai sekitar 20 orang," kata Wijaya Leksana saat memberikan sambutan.
Sedangkan untuk sertifikasi kompetensi untuk angkatan I diikuti oleh sebanyak 56 orang yang digelar di Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan.
Sebagaimana diwartakan, Forum Humas BUMN bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Public Relations Indonesia dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi untuk meningkatkan peran dan nilai profesi kehumasan di lingkungan BUMN dengan menaikkan standar profesional melalui sertifikasi berkompetensi.
Sekjen Forum Humas BUMN Ferry Andrianto mengatakan, di era globalisasi peran Humas semakin strategis dan sangat berpengaruh dalam kinerja korporasi. Sehingga baik bagi Public Relation (PR) harus mempertajam kompetensi melalui sertifikasi.
"Melalui sertifikasi ini diharapkan dapat menetapkan standar profesional bagi PR, serta menjadi tolak ukur praktisi humas BUMN yang akan menambah kompetensi dan peran strategis yang dapat membangun citra positif bagi BUMN masing-masing," ujarnya.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018