Presiden ingin tiap ponpes punya bank wakaf

14 Maret 2018 12:20 WIB
Presiden ingin tiap ponpes punya bank wakaf
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Ketua MUI KH Maruf Amin (kiri), Ketua Dewan Komisioner OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Wimboh Santoso (kedua kanan) serta Ketua Bank Wakaf Mikro Tanara Syamsudin (kanan) meninjau lokasi Bank saat Peluncuran Bank Wakaf Mikro Tanara di Serang, Banten, Rabu (14/3/2018). (ANTARA /Asep Fathulrahman)
Serang (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo ingin setiap pondok pesantren di Indonesia memiliki bank wakaf mikro sehingga lembaga itu memberi manfaat ekonomi kepada masyarakat di lingkungan ponpes dan sekitarnya.

"Nanti bank wakaf mikro ada di semua pondok pesantren," kata Presiden Jokowi ketika meresmikan Bank Wakaf Mikro An Nawawi Tanara Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Rabu.

Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi sempat berdialog dengan pengurus dan nasabah Bank Wakaf Mikro Pondok Pesantren An Nawawi Tenara.

"Saya tanya ke ibu-ibu dapat satu satu juta rupiah, nyicilnya setiap minggu Rp26.000, biaya administarasi hanya tiga persen per bulan," katanya.

Ia menyebutkan jika meminjam ke rentenir bunganya mencapai 40-60 persen. "Ini yang harus dicegah, ponpes harus beri manfaat ekonomi kepada umat di lingkungan ponpes," katanya.

Presiden menyebutkan bank wakaf mikro di Ponpes An Nawawi Serang merupakan bank wakaf mikro ketiga yang ia resmikan.

"Beberapa waktu lalu sudah diresmikan bank serupa di Jawa Timur, dan Minggu lalu bank di ponpes di Cirebon, " katanya.

Selain akan gencar mendirikan bank wakaf mikro, menurut Presiden, pemerintah juga akam terus melakukan redistribusi aset berupa lahan.

"Pemerintah juga melakukan redistribusi aset baik kepada ormas, ponpes atau individu yang siap mengelola aset yang kita berikan. Di Muara Gembong ada 11.000 hektare, yang diserahkan baru 80 hektare, " katanya.

Ia mengatakan telah mengecek pemanfaatan 80 hektare lahan yang sudah diserahkan kepada perorangan atau organisasi sehingga produktif.

"Awalnya gagal karena kena penyakit, tapi kedua sudah ketemu jurusnya. Setiap hektare tambak udang diberi pinjaman Rp170 juta, income satu hektare Rp26 juta," katanya.

Ia menyebutkan pekan lalu juga sudah dibagikan 1.400 hektare lahan konsesi di Jatim untuk dikelola oleh masyarakat sehingga produktif.

"Redistribusi aset lahan akan terus kita lakukan tapi bukan cuma-cuma, harus bisa yakinkan bahwa tanah itu produktif," kata Jokowi.

Sementara itu Ketua Dewan Komosioner OJK Wimboh Santoso mengatakan pihaknya sudah menerbitkan izin untuk 20 bank wakaf mikro di Pulau Jawa.

"Setelah di Jawa, kami akan dirikan dua puluh lagi termasuk di luar Jawa," kata Wimboh.
 

Pewarta: Agus Salim
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018