• Beranda
  • Berita
  • Garmin tak pandang Xiaomi dan Samsung sebagai kompetitor

Garmin tak pandang Xiaomi dan Samsung sebagai kompetitor

15 Maret 2018 18:05 WIB
Garmin tak pandang Xiaomi dan Samsung sebagai kompetitor
Jejeran wearable Garmin mulai tersedia di gerai Watch Studio, Kamis (15/3/2018). (ANTARA News/Arindra Meodia)
Jakarta (ANTARA News) - Menghadirkan arloji pintar yang memiliki kemampuan melacak kebugaran di pasar Indonesia, Garmin, mengaku tak melihat Xiaomi ataupun Samsung sebagai kompetitor.

Seperti diketahui Xiaomi dan Samsung telah memasuki pasar perangkat yang dapat dipakai (wearable) di Indonesia terlebih dahulu -- Xiaomi dengan perangkat pelacak kebugaran Mi Band, sementara Samsung dengan arloji pintar Gear.

"Kami merasa Xiaomi ada untuk membangun awareness di Indonesia. Kami tidak melihat mereka sebagai kompetitor, saya pikir smua yang mengedukasi konsumen adalah teman kami karena banyak awareness yang harus ditanamkan ke masyarakat," kata  Engelhard Sundoro, Managing Director South Asia & India, Garmin, kepada Antaranews di Jakarta, Kamis.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa perangkat Garmin berbeda dari perangkat Xiaomi.

"Untuk Xiaomi sendiri banyak kita lihat sebagai activity tracking. Untuk kami, karena kami datang dari sport, kami ingin membawa produk ke fitness monitoring... Kami lebih tepat untuk analisis data, kami pakai data itu untuk memberikan informasi seperti tingkat stres atau kualitas sleep secara lebih akurat," kata Engelhard.

Engelhard juga menyampaikan hal senada saat ditanya mengenai Samsung yang memiliki perangkat dengan tingkat harga yang hampir sama dengan Garmin.

"Kadang sangat susah, karena di Gfk sendiri mereka menjadikan satu semuanya, harganya segini berarti kompetisinya sama, padahal isinya berbeda," ujar dia.

"Untuk kategorisasinya, sebagai perusahaan kami tidak terbelenggu, kami bikin produk bukan karena Samsung gini atau Xiaomi gitu, kami bikin produk yang konsumen minta," sambung dia.

Sebagai perusahaan yang baru merambah pasar Indonesia, Engelhard mengatakan bahwa saat ini Garmin tengah dalam upaya untuk mengedukasi produknya. Salah satu cara untuk dapat lebih dekat dan menjangkau konsumen adalah dengan menggandeng retail.
Setelah menggandeng Erajaya pada tahun lalu, Garmin kini menjalin kerjasama dengan Watch Studio. Hal ini ditandai dengan tandatangan kemitraan oleh Managing Director Watch Studio (kiri) dan Managing Director South Asia & India, Garmin, Engelhard Sundoro (kanan) di gerai Watch Studio PIK Mall, Kamis (15/3/2018). (ANTARA News/Arindra Meodia)

Setelah menggandeng Erajaya pada tahun lalu, Garmin kini menjalin kerjasama dengan Watch Studio. Mempunyai 23 toko di tujuh kota di Indonesia, Watch Studio dinilai tepat untuk menjangkau konsumen Garmin di Indonesia.

"Karena produk kami cukup besar, kami membutuhkan channel yang strategis untuk mengedukasi konsumen. Watch studio memiliki rekam jejak yang baik dan dapat membuat kami lebih dekat dengan konsumen pengguna arloji," ujar Engelhard.

"Watch Studio bisa menjadi destinasi untuk membeli produk Garmin dari segala macam harga dengan jangkauan luas di Indonesia," tambah dia.

Engelhard juga menekankan bahwa kemitran dengan Watch Studio tidak mengganti kemitraan sebelumnya, justru sebagai langkah untuk semakin menguatkan posisinya di Indonesia.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018