• Beranda
  • Berita
  • Presiden Jokowi: Perbankan nasional harus ikuti perubahan

Presiden Jokowi: Perbankan nasional harus ikuti perubahan

15 Maret 2018 19:14 WIB
Presiden Jokowi: Perbankan nasional harus ikuti perubahan
Presiden Joko Widodo saat bicara di depan para pimpinan bank umum di Istana Negara Jakarta, Kamis, (14/3/2018). (ANTARA/Wahyu Putro)

Kadang tiap hari kita terkaget-kaget dengan perubahan teknologi yang sangat cepatnya."

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan perbankan nasional harus terus berinovasi dan mengikuti perubahan agar tidak terlindas dan mati di era persaingan yang ketat saat ini.

"Kita sendiri tidak berubah, tidak mengikuti perubahan, ya kita akan mati pelan-pelan. Kita lihat, dunia keuangan, dunia perbankan mengalami itu," kata Presiden kepada para pimpinan bank umum Indonesia yang berkumpul di Istana Negara, Jakarta, Kamis.

Presiden Jokowi mengatakan industri jasa keuangan saat ini sepenuhnya terbuka dan persaingan tidak hanya dalam satu negara, tapi langsung pula dengan negara lain.

"Orang bisa ambil kredit, buka tabungan di mana saja di era saat ini. Misalnya, orang terbang ke Singapura hanya satu jam lebih sedikit, dan orang buka rekening sangat mudah, pinjam sangat gampang, karena itu kita tidak punya pilihan, ke depan tidak punya pilihan. Kita harus terbuka," kata Presiden.

Baca juga: Presiden Jokowi: Perbankan aktif bantu UKM ke digital

Presiden juga mengungkapkan persaingan dengan bank asing juga tidak bisa dicegah, baik yang ada di dalam negeri maupun yang ada di luar negeri.

"Ya, semuanya harus siap. Oleh sebab itu, saya wanti-wanti kepada bank nasional kita hati-hati persaingan akan sengit dalam tahun ke depan," katanya.

Presiden juga mengingatkan bahwa persaingan tidak hanya dari perbankan saja, tapi dengan lembaga keuangan lain juga akan terjadi.

Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan RI itu mencontohkan perusahaan dari Tiongkok, Alibaba, pada 2013 meluncurkan produk tabungan Yu'e Bao.

"Saat itu bank-bank konvensional di Tiongkok tenang-tenang saja, tapi dalam waktu empat tahun, yang namanya Yu'e Bao inii melejit menjadi produk tabungan terbesar di dunia," kata Presiden.

Baca juga: Presiden sebut perbankan nasional terlalu bermain aman

Oleh karena itu, Presiden kembali mengingatkan untuk hati-hati dengan fenomena tersebut karena akan menjadi ancaman dan menjadi pesaing utama.

Presiden mengatakan produk Yu'e Bao kinii berhasil mengelola dana 160 miliar dolar Amerika Serikat (AS), yang melampaui JP Morgan mengelola 150 milar dolar AS.

Keberhasilan produk tersebut karena Alibaba memasukkan Yu'e Bao ke dalam aplikasi mobile-nya yang diintegrasikan dengan Alipay, yaitu sistem pembayaran perusahaan ritel online asal Tiongkok itu.

"Hal inilah yang perlu kita ikuti perubahan teknologi. Kadang tiap hari kita terkaget-kaget dengan perubahan teknologi yang sangat cepatnya," kata Presiden.

Presiden Jokowi mengatakan inovasi dan terus mengikuti perubahan harus disadari agar dunia perbankan nasional mampu bersaing.

"Saya mengajak inovasi-inovasi seperti ini kita siapkan, kita cari, kita pakai untuk meloncatkan dunia perbankan kita, dunia keuangan kita," demikian Presiden Joko Widodo.
 


Baca juga: Jokowi minta perbankan kucurkan kredit pendidikan

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018