Sanksi tersebut berupa pemblokiran seluruh properti serta pelarangan warga Amerika untuk melakukan transaksi dengan mereka.
Menteri Keuangan Steve Mnuchin mengatakan ada sanksi tambahan akan dikenakan terhadap pejabat pemerintah dan orang berkuasa Rusia "karena tindakan mereka, yang mengganggu stabilitas".
Mnuchin tidak menyebutkan kerangka waktu terkait sanksi tersebut, yang ia katakan akan memutus akses pribadi itu terhadap sistem keuangan AS.
"Pemerintah melabrak dan melawan kegiatan dunia maya Rusia, yang penuh dengan fitnah, termasuk upaya mereka mencampuri pemilihan umum AS, melakukan serangan dunia maya, yang merusak, serta penyusupan dengan mengincar prasarana sangat penting," kata Mnuchin dalam pernyataan.
Badan intelijen Amerika Serikat telah menyimpulkan bahwa Rusia mencampuri kampanye pemilihan presiden 2016 dengan melakukan peretasan dan propaganda. Upaya itu pada akhirnya termasuk percobaan untuk mengarahkan pemilihan yang menguntungkan Presiden Donald Trump.
Rusia membantah melakukan campur tangan dalam pemilihan tersebut.
Baca juga: Rusia bersumpah akan balas tindakan Inggris
Baca juga: Anggota parlemen dipenjara 14 tahun karena jadi mata-mata Rusia
Baca juga: Putin: Rusia siap bahas masalah dengan AS
Sanksi baru yang dikeluarkan AS antara lain diterapkan kepada sejumlah warga dan entitas Rusia yang didakwa pada 16 Februari oleh Penyidik Khusus Robert Mueller atas persekongkolan untuk mengutak-atik pemilihan.
Sanksi baru juga dikenakan terhadap dinas intelijen, Dinas Keamanan Federal dan Direktorat Intelijen Utama (GRU) Rusia serta enam warga yang bekerja mewakili GRU.
Departemen Keuangan juga mengatakan sanksi-sanksi ditujukan untuk melawan serangan dunia maya yang merusak, termasuk serangan NotPetya yang menimbulkan kerugian senilai miliaran dolar di Eropa, Asia dan Amerika Serikat.
AS dan Inggris bulan lalu menghubungan serangan tersebut dengan militer Rusia.
Departemen Keuangan mengatakan akan terus melakukan tekanan terhadap Rusia atas tindakan yang terus dilakukan negara itu untuk mengganggu stabilitas Ukraina serta menduduki wilayah Krimea, juga terkait korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia.
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018