PKB yakini Cak Imin cocok dampingi Jokowi

16 Maret 2018 17:10 WIB
PKB yakini Cak Imin cocok dampingi Jokowi
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)
Jakarta (ANTARA News) - Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding mengatakan partainya meyakini Muhaimin Iskandar (Cak Imin) adalah sosok yang paling tepat menjadi cawapres Joko Widodo dalam Pilpres 2019.

"Pak Muhaimin ini sesuai banget untuk Pak Jokowi," kata Abdul Kadir Karding dalam diskusi tentang kriteria cawapres Jokowi yang diselenggarakan lembaga kajian Para Syndicate di Jakarta, Jumat.

Karding menjelaskan cawapres Jokowi harus mampu memperkuat, mengisi dan menyempurnakan visi-misi sehingga dapat berjalan selaras. Sementara PKB di bawah kepemimpinan Cak Imin, sudah mendukung penuh Jokowi sejak awal Pilpres 2014.

Selanjutnya menurut dia, cawapres Jokowi harus mampu mendongkrak nilai elektabilitas Jokowi sebab saat ini secara rata-rata, mayoritas lembaga survei menempatkan elektabilitas Jokowi pada persentase 47-52 persen.

Karding menilai persentase itu belum cukup aman. "Artinya Pak Jokowi belum bisa dikatakan pasti jadi (pasti unggul)," terang Karding.

Berdasarkan fakta yang ada, ketidaksempurnaan Jokowi terletak pada isu-isu politik yang menderanya. Karding menekankan, Jokowi kerap diserang isu agama dan komunisme.

Isu semacam ini makin kencang pasca-Pilkada DKI Jakarta.

Oleh karena itu dia mengatakan pendamping Jokowi haruslah figur yang mampu menutup hal tersebut. Menurutnya Cak Imin adalah sosok yang paling tepat.

Hal ini, kata dia, terbukti pada saat Pilpres 2014, ketika Tabloid Obor Rakyat membuat isu yang mendiskreditkan Jokowi. Kala itu PKB di bawah kepemimpinan Cak Imin lah yang mampu menyelamatkan suara Jokowi-JK di Jawa Timur.

"Mohon maaf, mungkin kalau suara di Jawa Timur itu hilang, belum tentu pak Jokowi-JK menang. Sebab di Jawa Barat kalah," jelas Karding.

Karding menegaskan PKB tidak mau berbasa-basi. PKB meyakini tujuan berpolitik adalah untuk berkuasa demi menyejahterakan rakyat.

Oleh karena itu PKB mencoba mengukur diri, lalu mencalonkan ketua umumnya.

"Mengapa mencalonkan jadi cawapres bukan capres, karena PKB realistis. Targetnya adalah, kalau Pak Jokowi cocok alhamdulilah, namanya juga usaha. Usaha bahwa kami menawarkan kader terbaik kami seorang santri tulen yakni orang yang paham Islam rahmatan lil alamin," kata Karding.

Sementara jika Jokowi tidak memilih Cak Imin sebagai wakilnya, Karding menyatakan, "PKB enggak berandai-andai."

Baca juga: Cak Imin optimistis akan dipilih Jokowi
Baca juga: Pengamat: Agus Harimurti berpotensi jadi cawapres Jokowi
Baca juga: Jokowi masih godok kriteria cawapres

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018