"Memang terjadi peningkatan jumlah kendaraan dan penumpang dari Pelabuhan Gilimanuk ke Ketapang, namun antrean kendaraan hanya terjadi di dalam pelabuhan saja," kata General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang-Gilimanuk Elvi Yosa saat dihubungi dari Banyuwangi, Kamis sore.
Menurutnya peningkatan penumpang dan kendaraan tersebut seiring dengan rencana penutupan jalur penyeberangan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk atau sebaliknya selama perayaan Hari Raya Nyepi di Pulau Dewata.
"Kami sudah menyiagakan sebanyak 32 kapal untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang hendak ke Pulau Jawa, sehingga diharapkan dengan puluhan armada tersebut jalur penyeberangan berjalan lancar," tuturnya.
Ia memprediksi puncak kepadatan kendaraan di Pelabuhan Ketapang terjadi pada Kamis malam karena pemberangkatan kapal terakhir dari Pelabuhan Ketapang pada pukul 23.00 WIB, sedangkan pemberangkatan kapal terakhir dari Pelabuhan Gilimanuk pada Sabtu (17/3) pada pukul 05.55 WITA.
Jalur penyeberangan di Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk atau sebaliknya akan ditutup total selama sehari pada Sabtu (17/3) untuk menghormati umat Hindu yang merayakan Hari Raya Nyepi di Pulau Bali.
Penghentian operasi kapal-kapal penyeberangan menuju Bali tersebut berdasarkan surat Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Bali Nomor 025/PHDI-BALI/II/2018 tentang pedoman pelaksanaan Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1940 yang jatuh pada 17 Maret 2018.
Selama jalur penyeberangan menuju Pulau Bali ditutup, seluruh armada kapal tidak dioperasikan dan di parkir di masing masing dermaga di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi dan Pelabuhan Gilimanuk Bali.
Kapal akan kembali dioperasikan untuk pemberangkatan kapal pertama di Pelabuhan Ketapang pada Minggu (18/3) pukul 5.30 WIB atau 06.30 WITA, sedangkan pemberangkatan kapal pertama dari Pelabuhan Gilimanuk disesuaikan dengan jadwal yang berlaku dan kondisi di lapangan.
Baca juga: 482 penerbangan terdampak penutupan bandara saat Nyepi
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018