Kapal milik Greenpeace itu disambut Tari Penjemputan dan Tari Duyung oleh anak-anak Waisai.
Kapten Rainbow Warrior, Hettie Geenen mengaku terpukau pada keindahan Raja Ampat.
"Saat bangun tadi pagi, kami terpukau dengan hutan dan pemandangan yang indah di depan kami. Saya pernah ke Raja Ampat tahun 2010, itu pengalaman pertama saya diving di sini. Dan itu terakhir kali bagi saya. Karena terpukau dengan keindahan terumbu karang di Raja Ampat, saya memutuskan tidak perlu diving di tempat lain di Indonesia," kata Kapten Hettie.
Hettie mengatakan bahwa Rainbow Warrior telah menyaksikan banyak kerusakan alam, termasuk kerusakan terumbu karang serta menyaksikan polusi plastik.
"Kita harus menjaga laut dan planet kita. Dan saya sangat bangga berada di sini, di Raja Ampat untuk mendukung kalian semua, komunitas lokal, agar perlindungan ekosistem laut terjadi dengan baik," ujar Hettie.
Rainbow Warrior akan menjelajahi lautan Indonesia dengan menjadikan Bumi Cendrawasih sebagai pintu masuk utamanya. Rainbow Warrior tiba di Manokwari pada 12 Maret, lalu ke Sorong dan sempat membuang sauh di sana. Kemudian melanjutkan pelayaran ke Raja Ampat.
Baca juga: Kapal Rainbow Warrior tiba di Manokwari
"Ini hari berbahagia bagi masyarakat adat di Raja Ampat karena kepedulian terhadap Raja Ampat sangat besar," kata Ketua Dewan Adat Suku Maya Kristian Thebu, saat acara penyambutan.
Kristian mengatakan bahwa masyarakat adat di Raja Ampat terus berjuang mempertahankan sumber daya alam yang ada di Raja Ampat.
"Karena dari laut lah kita hidup. Dan laut tidak terlepas dari hutan. Kami sangat berterimakasih kepada Greenpeace karena dukungannya untuk memperkuat proteksi sumber daya alam di sini," ujarnya.
Baca juga: Menteri Susi ajak anak dan cucu kunjungi kapal Rainbow Warrior
Kepala Greenpeace Indonesia Leonard Simanjuntak mengatakan bahwa Kapal Rainbow Warrior merupakan wahana bagi semua pihak baik untuk menyuarakan pentingnya perlindungan terumbu karang dan laut.
"Kami membawa kapal paling ikonik dari Greenpeace. Apa yang kita lakukan di sini akan tersiar jauh secara global. Raja ampat juga punya hutan, hutan yang sangat berharga dan kami memahami itu satu kesatuan ekosistem. Kita jaga hutan, laut, kita jaga energi kita karena semuanya terkait," kata Leo.
Baca juga: Pesan Menteri Susi dari Kapal Rainbow Warrior
Pewarta: Monalisa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018