Forum yang digelar di Jakarta, Senin, itu diselenggarakan atas kerja sama Kedutaan Besar India bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan sejumlah proyek yang diminati antara lain kelistrikan, jalan, bandara, tenaga air, pelabuhan, industri farmasi hingga teknologi informasi.
"Kita belum tahu (nilai investasinya). Kalau bicara mengenai berapa jumlahnya nanti lihat proyeknya. Tapi mereka sudah cukup besar investasi di Indonesia," tuturnya.
Sekitar 30 delegasi tingkat tinggi ditambah dengan CEO-CEO India dari sektor infrastruktur seperti pelabuhan, tenaga listrik, pelabuhan udara, manajemen sumber daya air, manajemen sistem perumahsakitan dan pelayanan kesehatan, industri 4.0 dan teknologi informasi hadir dalam forum tersebut.
Perusahan-perusahaan India itu di antaranya GMR, GVK, Adani, Larsen dan Toubro, Tata Power, TCS, Tech Hahindra, Adani, lax Hospitals, Narayana Health, WAPCOS, EXIM Bank, Jet Airways dan IOCL.
Ada pun lebih dari 80 perusahan mitra industri dari Indonesia yang bergerak di bidang infrastruktur termasuk Pertamina, Garuda Indonesia, Angkasa Pura, Pelindo, Jasa Marga juga hadir. Selain itu, hadir pula perwakilan BKPM, Kementerian BUMN dan Kementerian Kesehatan akan berpartisipasi di forum ini.
Duta Besar Pradeep K Rawat pun menggarisbawahi peningkatan pertumbuhan ekonomi India dan kisah sukses investasi India di luar negeri.
"India dan Indonesia wajar jika melakukan sinergi yang lebih besar di sektor perindustrian terutama pada sektor infrastruktur," katanya.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018