"Tanah longsor yang menimbun akses jalan di Dusun Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura cukup tebal, sehingga membutuhkan alat berat untuk mempercepat pembersihan material longsor tersebut," kata Camat Sukapura Yulius Christian di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.
Akses jalan menuju objek wisata Gunung Bromo dari Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo tertutup longsor setebal 20 meter dengan lebar 6 meter dan panjang 50 meter pada Minggu (18/3).
Menurutnya sebagian tanah longsor sudah dibersihkan oleh petugas, sehingga akses jalan menuju lautan pasir tersebut bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan kuda, sedangkan untuk kendaraan jeep kemungkinan bisa melintas pada Selasa (20/3).
Berdasarkan informasi yang didapatkan, material longsor yang menutup jalur menuju lautan pasir di Gunung Bromo itu setebal 20 meter dengan lebar 6 meter dan panjang 50 meter.
"Dengan kondisi tebalnya tanah longsor yang menimbun akses jalan, maka diprediksi satu alat berat yang membersihkan longsoran tersebut secara keseluruhan membutuhkan waktu sekitar 3-4 hari, sampai jalan seperti semula," tuturnya.
Ia mengatakan tanah longsor tersebut sebenarnya tidak menganggu aktivitas wisatawan yang hendak menuju lautan pasir Gunung Bromo karena masih bisa dilalui dengan jalan kaki, kendaraan roda dua, dan kuda.
"Kawasan yang longsor tersebut merupakan akses jalan wisata menuju Gunung Bromo yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan jauh dari permukiman warga, sehingga longsor tersebut sama sekali tidak berdampak pada terganggunya aktivitas warga di lereng Gunung Bromo," katanya.
Sementara Kasi Wilayah 1 Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarmin mengatakan tanah longsor yang menutup akses jalan di Desa Ngadisari tidak mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut.
"Hari ini, jumlah wisatawan yang berkunjug ke Gunung Bromo melalui jalur Cemorolawang sebanyak 201 wisatawan nusantara dan 16 wisatawan mancanegara, sehingga mereka juga dipandu sejumlah pihak baik petugas TNBTS, masyarakat, dan pelaku wisata untuk menuju ke gunung yang memiliki ketinggian 2.329 mdpl itu," katanya.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018