"WNA yang dideportasi pada bulan Februari 2018 tersebut seluruhnya merupakan warga negara Korea Selatan," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Jambi, Heru Santoso Ananta Yudha di Jambi, Selasa.
Keenam warga negara Korea Selatan yang telah dideportasi itu telah terbukti melakukan aktivitas yang tidak sesuai dengan izin yang diberikan.
Heru mengatakan saat ini masih ada satu warga negara Myanmar yang tengah menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri Jambi karena melanggar peraturan keimigrasian.
Selain melanggar aturan keimigrasian, warga Myanmar tersebut juga diduga melakukan pemalsuan dokumen kependudukan sehingga terancam hukuman kurungan maksimal lima tahun.
Pihak Imigrasi Kelas I Jambi terus melakukan pengawasan terhadap keberadaan orang asing pada enam wilayah kerjanya yang meliputi Kota Jambi, Kabupaten Muarabungo, Tebo, Batanghari, Muarojambi dan Sarolangun.
Berdasarkan hasil pendataan terdapat 200 WNA yang tinggal di wilayah kerja Kantor Imigrasi Jambi, dengan berbagai keperluan seperti bekerja dan studi.
Imigrasi telah menyediakan aplikasi pengawasan orang asing yang dapat diunduh masyarakat sehingga orang pribadi, pengelola hotel atau pun tempat kos dapat melapor kepada kantor imigrasi melalui aplikasi tersebut.
"Laporan yang disampaikan itu sekedar untuk pendataan bahwa ada WNA yang tinggal di suatu daerah," kata dia.
Dia menambahkan saat ini pihak pengelola hotel dan tempat kos sudah mulai aktif melaporkan keberadaan WNA melalui aplikasi tersebut. Namun untuk laporan dari perorangan masih kurang.
Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018