"Jangan peluk orang yang salah, bisa jadi masalah. Pelukan bisa dari keluarga, tinggalkan gadget, buka komunikasi untuk mempererat hubungan antara anggota keluarga," ujar Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), dr. Nova R. Yusuf, SpKJ di Jakarta, Selasa.
Nova mengatakan pelukan atau bentuk dukungan lainnya sangat berarti bagi penderita gangguan bipolar terutama saat mengalami episode manik atau depresi.
"Kesendirian yang dirasakan cenderung menimbulkan efek negatif bahkan dapat menimbulkan perasaan ingin bunuh diri," kata dia.
Dalam kesempatan itu, spesialis kedokteran jiwa dari PDSKJI, dr. Hervita Diatri, SpKJ(K) menuturkan bentuk dukungan lain adalah pendampingan.
"Pendampingan, bukan pengawasan karena sebagian dari mereka sudah dewasa. Lalu, membantu memupuk rasa percaya dan bersyukur, memelihara kontak sosial," tutur dia.
Selain itu, dukungan dari diri penderita sendiri juga menjadi hal yang tak bisa terabaikan.
"Pola hidup sehat. Istirahat cukup, pola makan dan minum sehat, berolahraga, membuat perencanaan jangka lendek sengan target realistis. Memelihara rasa syukur dan percaya serta membina kontak sosial," papar Hervita.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018