Untuk memperingati Hari Air Sedunia pada 20 Maret 2018, Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat melalui USAID LESTARI bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Jayapura menyelenggarakan pergelaran seni dan dialog interaktif guna mengajak masyarakat dan pemerintah berkolaborasi menjaga Cycloop dan Danau Sentani untuk mengatasi krisis air.
Koordinator USAID LESTARI Provinsi Papua Paschalina Ch. M. Rahawarin di Jayapura, Rabu, mengemukakan rangkaian pergelaran seni Hari Air Sedunia 2018 yang mengusung tema "Solusi Air Berbasis Alam" itu berlangsung pada 20-21 Maret di Gedung LPTQ Jayapura.
"Kegiatan ini menjadi momentum bagi berbagai pihak untuk mengambil langkah konkret untuk mengatasi berbagai permasalahan yang mengancam Cycloop dan Danau Sentani, sumber air bagi warga Kota dan Kabupaten Jayapura," katanya.
Dia menjelaskan dalam seminar nasional "Selamatkan Cycloop, Lestari Danau Sentani" yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura dan PDAM Jayapura pada Sabtu (10/3), Bupati Jayapura Mathius Awoitauw menyampaikan bahwa Danau Sentani adalah satu dari 15 danau prioritas di Indonesia.
Danau Sentani berperan penting bagi Jayapura, terutama bagi masyarakat yang tinggal di sekitar danau itu. Setidaknya terdapat 22 kampung di tengah dan di pinggiran Danau Sentani yang telah ditempati masyarakat secara turun-temurun.
"Kebutuhan air minum untuk Kabupaten dan Kota Jayapura sudah mulai terancam. PDAM Jayapura kewalahan untuk mendapatkan sumber air sehingga PDAM perlu memikirkan bagaimana bisa mengambil bahan baku air minum dari Danau Sentani," kata Bupati Mathius kala itu.
Ketika berbicara Danau Sentani, lanjut Bupati Mathius, juga berkaitan erat dengan keberadaan Gunung Cycloop.
Oleh karena itu, perlu merumuskan komitmen dan kerja bersama tentang bagaimana melestarikan Danau Sentani dan Gunung Cycloop.
Pewarta: Musa Abubar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018