Bondowoso (ANTARA News) - Kawah Ijen di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Rabu (21/3) malam mengeluarkan gas beracun dan sehingga membuat sejumlah warga di lereng Gunung Ijen yang berbatasan dengan Kabupaten Banyuwangi itu mengungsi.Radiusnya belum bisa diprediksi, karena sebelum mengeluarkan gas beracun terjadi ledakan dari Kawah Ijen dan asap mengikuti arah angin ke barat (ke Bondowoso)."
"Kejadian gas beracun dari Gunung Ijen tidak tahu pasti, ramainya sekitar pukul 21.00 WIB, dan saya mengetahui setelah melihat banyak masyarakat yang tinggal di lereng gunung di bawa ke Puskesmas Kecamatan Ijen," kata Jono, salah seorang warga Desa Sempol, Kecamatan Ijen, Kebupaten Bondowoso, saat dihubungi lewat sambungan telepon.
Ia menceritakan, warga yang memiliki keluarga di lereng Gunung Ijen sibuk menjemput keluarganya yang rumahnya berada di sekitar lereng Gunung Berapi tersebut.
"Yang jelas masyarakat yang tinggal di tiga dusun yakni, Dusun Margahayu, Dusun Watu Capil dan Dusun Curah Macan, Desa Sempol mengungsi ke bawah (Puskesmas Kecamatan Ijen)," katanya.
Ia menambahkan, sebagian besar warga yang terkena gas beracun Kawah Ijen di rawat di Puskesmas Kecamatan Ijen dan tiga korban keracunan di bawa ke RSUD Bondowoso.
Sementara itu, Kepala Resor TWA Ijen (KSDA), Sigit Ariwibowo membenarkan bahwa Gunung Ijen mengeluarkan gas beracun dan kejadian diperkirakan pukul 19.00 WIB (ba`da Isya).
"Kalau radiusnya belum bisa diprediksi, karena sebelum mengeluarkan gas beracun terjadi ledakan dari Kawah Ijen dan asap mengikuti arah angin ke barat (ke Bondowoso)," katanya.
Pewarta: Zumrotun Solichah dan Novi Husdinariyanto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018