Masyarakat harus siap lindungi diri saat gempa

22 Maret 2018 19:56 WIB
Masyarakat harus siap lindungi diri saat gempa
Dwikorita Karnawati. (pasca.geologi.ugm.ac.id)
Sidoarjo (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan jika masyarakat saat ini harus sadar dan siap untuk melindungi diri saat terjadi bencana alam seperti gempa mengingat Negara Indonesia ini berada di dalam lempengan tektonik yang sangat berpotensi terjadi gempa.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kamis mengatakan, kesadaran masyarakat perlu disampaikan sejak dini, supaya mereka menjadi sadar dan siap siapa jika sewkatu-waktu terjadi bencana tersebut.

"Karena yang selama ini terjadi adalah, jika terjadi bencana maka masyarakat mengganggap itu dengan pasrah, padahal kalau masyarakat tanggap dan siap, termasuk juga dengan upaya perlindungan diri maka kemungkinan terjadinya korban jiwa bisa berkurang," ujarnya pada kegiatan diskusi ilmiah dengan tema "Harmoni Bersama Potensi Bencana" di salah satu hotel di Sidoarjo, Kamis.

Ia menjelaskan, kegiatan ini dilakukan untuk memberikan informasi mengenai kondisi wilayah Indonesia yang rawan bencana, salah satunya adalah gempa tersebut.

"Kalau cuaca ekstrem memang bisa dideteksi sedini mungkin, dengan menggunakan peralatan yang ada, dan oleh karena itu, diperlukan kesiapan diri masyarakat untuk melindungi diri akan terjadinya potensi bencana alam tersebut," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, dirinya juga mengatakan pentingnya koordinasi lintas sektoral di antara pemangku kepentingan yang ada di wilayah setempat.

"Dengan adanya koordinasi yang baik, maka potensi terjadinya korban jiwa yang disebabkan oleh bencana alam itu bisa diminimalisir," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, pakar Geologi ITS, Amin Widodo mengatakan, persoalan kesadaran masyarakat akan pentingnya kewaspadaan dini dan upaya perlindungan diri terhadap potensi bencana alam memang sangat diperlukan.

"Di Jawa Timur ini bukan sebagai `supermarket` nya bencana, tetapi mari jadikan sebagai laboratorium untuk melakukan riset bersama," ucapnya.

Dirinya mengatakan, Indonesia ini cenderung menggunakan budaya turut, sehingga masyarakat tidak tahu secara tertulis apa yang pernah terjadi di sebuah wilayah tertentu.

"Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, masyarakat menjadi lebih paham akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi terjadi bencana yang ada di lingkungan masing-masing," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018