1.500 pelajar mendongkrak budaya Kediri

25 Maret 2018 14:33 WIB
1.500 pelajar mendongkrak budaya Kediri
Sejumlah pemain wayang topeng Jatiduwur memperagakan tari Gladen di panggung pertunjukan Festival Panji Nusantara di area Simpang Lima Gumul, Kediri, Jawa Timur, Kamis (20/7/2017)malam. Kesenian tradisional khas Jombang tersebut pernah mengalami kepunahan dan direvitalisasi kembali pada tahun 2000 oleh sejumlah seniman dan penggiat budaya Jombang. (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)
Kediri (ANTARA News) - Sekitar 1.500 pelajar tingkat Sekolah Dasar hingga SMP di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengikuti kegiatan tarian tradisional dalam puncak Hari Jadi ke-1214 Kabupaten Kediri yang dgelar di area Simpang Lima Gumul (SLG) kabupaten ini, Minggu.

Bupati Kediri Haryanti mengatakan kegiatan tarian massal ini mrupakan satu dari beragam kegiatan yang digelar untuk memeringati hari jadi. Semua masyarakat dari segala usia dilibatkan, dengan harapan masyarakat juga mengerti agenda tersebut.

"Acara hari jadi ini melibatkan semua elemen. Ada banyak sekali acara, selain tarian, ada juga `Skate board`, BMX, dan banyak lagi. Komunitas-komunitas juga punya acara, sehingga ini bertambah ramai," kata dia.

Ketua Panitia Acara Hari Jadi Kabupaten Kediri Joko Susilo menambahkan, acara tarian ini juga sengaja digelar sebagai upaya menigkatkan semangat anak-anak agar mereka menjadi lebih tahu tentang kebudayaan.

"Ini dalam rangka `Uri-uri` budaya, makanya kami melibatkan anak-anak mulai kecil, agar tahu. Mereka tidak terkontaminasi pada hal yang tidak baik," kata Joko.

Lebih lanjut, Joko mengatakan kegiatan hari jadi ini sebagai titik tolak untuk membangun Kabupaten Kediri agar lebih makmur lagi. Beragam kegiatan juga digelar termasuk mengadakan pameran UMKM.

Ia berharap, dengan kegiatan ini seluruh sektor di masyarakat juga bisa lebih bergerak. Roda perekonomian masyarakat juga bisa baik, sebab mereka bisa promosi beragam produknya.

Dea, salah seorang warga yang hadir dalam acara itu mengapresiasi dengan baik. Ia berharap, acara seperti ini bisa tetap diteruskan, agar masyarakat juga terhibur.

"Harapannya dengan acara ini semoga Kabupaten Kediri lebih maju, sukses dan potensinya semakin bisa dikembangkan," kata Dea.

Sebelum acara tarian massal, ada prosesi puncak hari jadi di kantor Pemkab Kediri. Setelah upacara selesai, acara dilanjutkan dengan tarian massal yang diikuti para pelajar di kabupaten ini. Tarian yang dibawakan adalah tarian tradiisional, misalnya penthul marucul, kucingan kadiren, dan tarian tradisional lainnya.

Para penari dengan rombongan mereka membawakan tarian tersebut. Semua warga sangat antusias dengan kegiatan tersebut, namun tidak sampai menggaggu proses kegiatan, sebab panitia telah memberi batasan pintu pagar agar penari bisa tetap menari dengan bebas.

Kegiatan tersebut digelar di area Simpang Lima Gumul (SLG) Kabupaten Kediri. Selain dihadiri Bupati Kediri Haryanti dan pejabat di bawahnya, juga berbagai tamu undangan lain misalnya pegiat seni, guru. Acara tersebut juga berlangsung dengan lancar, hingga selesai.

Baca juga: Kediri gelar tari kolosal 1.000 barong

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018