Cegah penularan TBC, terapkan etika batuk

25 Maret 2018 16:36 WIB
Cegah penularan TBC, terapkan etika batuk
Ilustrasi bersin (flickr.com)
Jakarta (ANTARA News) - Proses penyebaran penyakit tubercolusis alias TBC terjadi lewat udara, ketika penderita batuk, bersin dan mengeluarkan percikan dahak yang dihirup orang lain. 

Seperti apa etika batuk dan bersin yang harus diterapkan untuk mencegah penularan penyakit yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis itu?

1. Saat batuk dan bersin, pakailah masker atau gunakan sapu tangan. Bila tidak ada, gunakan lengan baju untuk mencegah tersebarnya kuman ke udara.

Dokter spesialis paru Erlina Burhan menjelaskan ada hingga 3.500 kuman yang tersebar ke udara saat batuk. Jumlahnya lebih besar lagi ketika bersin: sejuta kuman.

Baca juga: Penderita TBC Indonesia terbanyak kedua dunia

2. Buang tisu yang sudah dipakai saat batuk/bersin ke tempat sampah

3. Jaga kebersihan tangan, cuci dengan air dengan sabun atau antiseptik berbasis alkohol.

Erlina mengingatkan untuk tidak meludah sembarangan. Bila orang yang meludah ternyata menderita TBC, kumannya bisa tersebar dari ludah yang terpapar udara.

"Buang dahak ke air mengalir seperti kloset," ujar dia.

Bila tidak ada saluran pembuangan, bisa juga membuang dahak sementara di tempat tertutup seperti gelas dengan tutupnya yang diisi air sabun atau lysol.

Baca juga: Batuk jangan dianggap remeh

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018