Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, Fery Yoga Saputra, Selasa, menuturkan bahwa mayat pendaki tersebut masih berada di ruang Instalasi Pemulasaraan Jenazah (IPJ) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Sayidiman Magetan.
Menurut Fery, sampai saat ini proses identifikasi masih berjalan. Namun, petugas identifikasi mengalami kesulitan dalam perekaman sidik jari jenazah.
"Petugas mengalami kesulitan dalam perekaman sidik jari. Hasil `scan` sidik jari yang keluar bukan identitas korban dan bahkan hasilnya adalah (sidik jari seorang) perempuan," ujarnya mengutip keterangan petugas identifikasi.
Berdasarkan penjelasan tentang tidak sesuainya jenis kelamin menurut hasil sidik jari pada hasil `scan`, lanjutnya, kemungkinan karena korban belum pernah melakukan perekaman sidik jari baik dalam perekaman KTP-e maupun SIM.
Sementara ini, petugas identifikasi baru bisa menyebutkan ciri-ciri fisik mayat, seperti mengenakan celana kolor hitam, jenis kelamin laki-laki, umur 50 tahun, panjang badan 165 centimeter. Ciri lain, rambut hitam ikal panjang sekitar lima centimeter, dan kulit sawo matang.
"Selain itu ada ciri-ciri khusus. Lengan kanan bertato motif bunga, lengan kiri bertato motif naga, dan mengenakan celana dalam abu-abu," jelas Fery.
Saat ini, lanjut dia, mayat laki-laki yang belum teridentifikasi tersebut masih berada di ruang IPJ RSUD dr Sayidiman Magetan untuk kepentingan identifikasi dan `visum et repertum`.
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018