"Macan dahan merupakan salah satwa yang dilindungi pemerintah karena keberadaannya terus terancam," kata Kepala BBKSDA Riau Suharyono kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.
Ia menjelaskan satwa berjuluk si kucing besar tersebut direlokasi setelah memasuki permukiman warga Desa Kepenuhan Jaya, Kecamatan Kepenuhan Hulu, Rokan Hulu, pada Selasa (27/3).
Masuknya karnivora itu membuat masyarakat panik dan resah, terlebih lagi satwa tersebut berupaya memangsa ternak milik masyarakat.
Karena itu, ia menuturkan Polisi yang terlebih dulu berupaya menenangkan warga langsung berkoordinasi dengan BBKSDA untuk melakukan penyelamatan.
"Butuh waktu sekitar lima jam sebelum satwa itu berhasil ditangkap dan diselamatkan," ujarnya.
Hari ini, satwa tersebut telah dibawa ke Kantor BBKSDA Riau di Kota Pekanbaru setelah Kapolres Rokan Hulu, AKBP Yusuf Rahmantor berkoordinasi dengan dirinya.
Saat ini, ia menuturkan tim dokter tengah memeriksa kondisi kesehatan satwa tersebut. Namun, secara umum satwa itu dalam kondisi sehat, meskipun terdapat luka pada bagian kaki kanan depan.
"Luka itu dipastikan bukan setelah dia masuk ke permukiman, melainkan saat dari hutan. Tim sudah mengobati lukanya," jelasnya.
Haryono mengatakan bahwa macan dahan itu diperkirakan berusia 2 hingga 3 tahun dan berjenis kelamin jantan. Saat ini, satwa itu berada dalam pengawasan BBKSDA Riau dan ditempatkan di kandang transit atau sementara.
Haryono menjelaskan bahwa macan dahan merupakan satwa dilindungi berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem. Selain itu, Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa juga mempertegas perlindungan terhadap satwa tersebut.
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018