"Anggota kami tidak ingin menawarkan paket wisata yang sama, mereka ingin menawarkan hal yang berbeda, hal baru termasuk wisata petualangan," kata Ketua Asita Bali Ketut Ardana di Kuta, Kabupaten Badung, Kamis.
Menurut Ardana, desa wisata yang akan disiapkan dalam paket wisata itu di antaranya seperti Penglipuran di Kabupaten Bangli, Pinge di Kabupaten Tabanan dan Bongkasa di Kabupaten Badung.
Dia menjelaskan agen biro perjalanan dan tur di Bali sudah menjalin komunikasi dengan pengelola desa wisata menyambut delegasi apabila mereka tertarik untuk berwisata ke daerah tersebut.
Di Bali, terdapat lebih dari 100 desa wisata yang tersebar di sembilan kabupaten/kota di Pulau Dewata.
Selain desa wisata, tujuan wisata lain yang sudah banyak dijual dalam paket tur juga ditawarkan seperti daya tarik wisata Tanah Lot, Uluwatu, Ubud, dan tujuan wisata menarik lain.
Dengan banyaknya jumlah delegasi yang diperkirakan hadir mencapai sekitar 15.000 orang dari 189 negara belum termasuk anggota keluarganya, maka kesempatan itu menjadi momentum menambah pundi-pundi pendapatan para agen wisata.
Ardana memprediksi akan ada penambahan sekitar 20 persen dari transaksi normal baik dari segi aktivitas dan profit bisnis pelaku usaha perjalanan wisata.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, sebelumnya menjelaskan, Indonesia menawarkan 60 paket wisata bagi delegasi IMF dan Bank Dunia.
Paket wisata itu tersebar di tujuh tujuan wisata yakni Bali, Lombok, Banyuwangi, Labuan Bajo, Yogyakarta, Toraja, dan Danau Toba.
Dari 60 paket wisata itu, 33 di antaranya merupakan paket wisata di Bali yang kerap dijual kepada para wisatawan.
"Sebanyak 33 paket wisata itu paket yang sudah biasa dijual baik wisata seharia maupun tujuan wisata lain di sekitar Bali," katanya.
Pemerintah, kata dia, juga sudah mengecek dan memastikan kesiapan destinasi lain yang akan ditawarkan kepada para delegasi.
Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018