Data statistik Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengurusi sektor pariwisata (UNWTO) sudah menunjukkan bahwa lebih dari separuh pendapatan dari turis mancanegara di dunia bersumber dari wisatawan China.
Tahun ini warga China tercatat 130 miliar kali melakukan perjalanan wisata ke luar negeri dengan rata-rata pengeluaran 5.800 RMB (Rp12,1 juta) per orang.
Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan bahwa angka itu naik dua kali lipat dibandingkan data tahun 2012 menurut siaran People's Daily, Jumat.
Peningkatan kunjungan turis China ke luar negeri itu merupakan bagian dari dampak positif dari Program Jalur Sutera dan Jalur Maritim Abad ke-21 (Belt and Road) yang digagas Presiden Xi Jinping menurut siaran harian tersebut.
"Kami bisa mendapatkan manfaat dari inisiatif itu," kata Liang Jianzhang, pendiri Ctrip, penyedia layanan daring pemesanan paket pariwisata terbesar di China.
Liang optimistis bahwa sektor pariwisata akan memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi global.
Pada 2017, pendapatan sektor pariwisata secara global mencapai 5,3 triliun dolar AS atau 6,7 persen dari produk domestik bruto secara global menurut laporan UNWTO 2018.
Seorang pengamat mengatakan bahwa sektor industri dan sektor pariwisata masih dominan dalam meningkatkan pola konsumsi masyarakat.
"Pariwisata domestik sangat penting dalam meningkatkan perekonomian China selama pemerintah tetap memegang kebijakan pengurangan pajak dan pemangkasan proses birokrasi," kata Kepala Pusat Penelitian Rekreasi dan Pariwisata Peking University, Wu Bihu.
Baca juga: Indonesia promosi pariwisata antisipasi libur panjang di China
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018