• Beranda
  • Berita
  • Penumpang kereta nikmati durian gratis di Stasiun Purwokerto

Penumpang kereta nikmati durian gratis di Stasiun Purwokerto

30 Maret 2018 12:23 WIB
Penumpang kereta nikmati durian gratis di Stasiun Purwokerto
Durian. (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)
Purwokerto, Jawa Tengah (ANTARA News) - Puluhan calon penumpang kereta api bisa menikmati sajian gratis durian lokal dalam ajang "KAI Access Durian Festival" yang antara lain digelar PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Stasiun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.

"Kebetulan istri dan anak saya yang baru berusia delapan bulan ini sangat senang dengan durian," kata Drajat Aji, calon penumpang KA Joglokerto yang hendak berlibur ke Yogyakarta bersama keluarga.

Drajat menyukai sajian durian yang menurut dia manis dan berdaging tebal itu, demikian pula istrinya Farida Ukti.

"Kadang-kadang beli durian lokal. Namun durian lokal yang ini rasanya seperti durian montong meskipun dagingnya tidak terlalu tebal," katanya.

Wakil Presiden PT KAI Daerah Operasi 5 Purwokerto Yosita mengatakan "KAI Access Durian Festival" berlangsung Jumat (30/3) hingga Sabtu (31/3) di Stasiun Purwokerto, Stasiun Madiun, dan Stasiun Jember sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan serta apresiasi perusahaan terhadap pelanggannya.

"Terutama KAI Access, karena kami berharap (calon) penumpang tidak perlu berbondong-bondong ke stasiun untuk membeli tiket, mereka bisa menggunakan aplikasi KAI Access maupun kanal-kanal eksternal lainnya," katanya.

Ia menambahkan selama festival perusahaan menyediakan 500 durian setiap hari.

"Dipilihnya durian karena kita tahu sendiri bahwa Banyumas sedang booming duriannya. Alangkah baiknya kalau kita memberikan wadah untuk mereka biar masyarakat lebih mengenal durian juga. Bahkan tidak hanya durian, produk-produk dari durian pun ada di sini, contohnya sop durian dan pancake durian," katanya.

Pedagang durian, Heri Kristanto, menyebut festival durian itu sebagai tempat untuk saling berbagi serta berinteraksi antara pembudi daya, pedagang, penikmat, dan peneliti buah durian.

"Hal itu supaya kita bisa saling mengenal karena kalau sudah saling mengenal, peluang untuk saling mengapresiasi itu besar. Ada ribuan durian kampung (lokal) yang saya sendiri sengaja tanpa memberikan nama semua, karena saya tidak menanam, jadi saya enggak berani memberikan nama," katanya, menambahkan rasa durian kampung Banyumas tidak kalah dengan durian impor.

Baca juga: Durian Master dikembangkan di Garut

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018