"Beberapa waktu lalu kami sudah melakukan rapat kerja dan kunjungan kerja ke PG Asembagus yang saat ini tengah direvitalisasi untuk peningkatan kapasitas giling dua kali lipat dari sebelumnya, dan ternyata memang ada pemunduran waktu giling tebu tahun ini hingga dua bulan," ujar Wakil Ketua Komisi II DPRD Situbondo Hadi Priyanto di Situbondo, Senin.
Ia mengemukakan kunjungan kerja Komisi II DPRD ke Pabrik Gula Asembagus, Kecamatan Asembagus itu, untuk menyampaikan aspirasi para petani tebu, khususnya yang ada di wilayah timur Situbondo, Kecamatan Asembagus, Jangkar dan Kecamatan Banyuputih.
Komisi II DPRD, katanya, menyampaikan ke pihak PG Asembagus agar mempersiapkan solusi penampungan panen tebu milik petani di pabrik gula lainnya yang ada di Kota Santri itu.
"Kami mendapatkan penjelasan dari PG Asembagus bahwa biasanya waktu giling tebu pada bulan Mei diundur bulan Juli 2018, namun PG telah mempersiapkan dan mengarahkan agar tebu petani sementara digiling ke PG lainnya yang ada di Situbondo," katanya.
Data yang dihimpun, setelah revitalisasi kapasitas produksi PG Asembagus akan bertambah menjadi 60 ribu kuintal per hari dari sebelumnya hanya 30 ribu kuintal per hari.
Beberapa peralatan pabrik gula yang akan diganti, di antaranya peralatan ketel (mesin uap), penambahan kapasitas mesin gilingan, dan proses produksi gula atau tempat penampungan gula.
Sementara anggaran revitalisasi di pabrik gula tersebut sekitar Rp250 miliar dari APBN 2016 atau dana PMN (Penyertaan Modal Negara). Selain bertujuan meningkatkan kapasitas produksi per hari bertambah, juga untuk peningkatan ikumsa atau kualitas gula lebih bagus.
Pewarta: Novi Husdinariyanto/Zumrotun Solichah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018