• Beranda
  • Berita
  • UN tak lagi relevan jadi penguji kejujuran, mengapa begitu?

UN tak lagi relevan jadi penguji kejujuran, mengapa begitu?

2 April 2018 13:48 WIB
UN tak lagi relevan jadi penguji kejujuran, mengapa begitu?
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy (ANTARA /Puspa Perwitasari)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berharap kualitas Ujian Nasional (UN) semakin membaik dan menyatakan saat ini sudah tidak relevan  lagi menguji kejujuran siswa karena saat ini tidak ada lagi peluang kecurangan atau berbuat pelanggaran.

"UN sekarang tidak lagi relevan untuk menguji kejujuran siswa karena tidak ada lagi peluang kecurangan atau kecil sekali peluang untuk berbuat pelanggaran," kata Muhadjir saat meninjau pelaksanaan UN di SMKN 29 dan SMKN 6 Jakarta, Senin.

Muhadjir menjamin UN berbasis komputer (UNBK) dan UN kertas pensil (UNKP) tidak bocor karena siswa mengerjakan soal yang berbeda dengan siswa yang lainnya.

"Andaikan bocor, itu peluangnya kecil sekali dan itu juga sangat luar biasa kalau itu terjadi karena soal baru bisa dibuka beberapa menit sebelum UN dimulai, serta hanya bisa dibuka oleh siswa yang ada di depan komputer itu."

Hasil UN akan digunakan untuk standarisasi dan memetakan pendidikan secara nasional.

"Dari hasil UN tersebut, nanti akan dijadikan dasar untuk membuat kebijakan serta melakukan perbaikan pada tahun berikutnya," kata dia.

Baca juga: Muhadjir Effendy minta siswa jangan curang

"Semestinya dengan kualitas UN yang seperti sekarang (semakin membaik), tidak ada alasan untuk tidak menggunakan hasil UN ini. Saya kira kalau ada lembaga yang mengabaikan kerja keras siswa-siswa yang telah menunjukkan tingkat kejujuran yang tidak diragukan lagi, itu merupakan bagian dari pelecehan," sambung Muhadjir.

Sementara itu, Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kemdikbud Bakhrun mengatakan, sampai saat ini UN tingkat SMK berjalan lancar.

"Belum ada laporan gangguan pelaksanaan UN, baik itu UNBK dan UNKP," ujar Bakhrun.

1.485.302 siswa dari 13.054 SMK mengikuti UN mulai 2 April hingga 5 April. Dari jumlah itu, 12.495 SMK atau 1.459.062 siswa melaksanakan UNBK dan sisanya Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP).

Sedangkan UN tingkat SMA diselenggarakan pada 9-12 April dan SMP pada 23-26 April. UN susulan untuk SMK dan SMA diselenggarakan pada 17-18 April dan untuk SMP pada 8-9 Mei.

Baca juga: Jabar jamin tak ada soal bocor dalam UNBK SMK tahun ini
 

Pewarta: Indriani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018