• Beranda
  • Berita
  • Jokowi panggil empat menterinya bicarakan impor garam

Jokowi panggil empat menterinya bicarakan impor garam

2 April 2018 14:02 WIB
Jokowi panggil empat menterinya bicarakan impor garam
Dokumentasi petani memanen garam di areal tambak Desa Tanjakan, Krangkeng, Indramayu, Jawa barat, Senin (21/8/2017). (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

... mengingatkan agar petugas penegak hukum perlu mengawasi dengan baik jangan sampai kebocoran garam impor ini di pasar...

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo memanggil empat menterinya membicarakan impor garam untuk industri, di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.

"Tadi Pak Presiden memanggil saya, Pak Enggar, Bu Susi, dan Menteri Perindutrian, Pak Airlangga Hartarto, meminta penjelasan lebih lanjut mengenai pelaksanaan impor garam," kata Menko Perekonomian, Darmin Nasution, di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Nasution mengatakan, telah melaporkan pelaksanaan impor garam hanya diperuntukan untuk industri berdasarkan kebutuhan dan angkanya tidak ditentukan.

"Presiden mengingatkan agar petugas penegak hukum perlu mengawasi dengan baik jangan sampai kebocoran garam impor ini di pasar," kata dia.

Dia mengatakan, selain diawasi penegak hukum, garam impor untuk industri ini juga mendapatkan pengawasan yang sangat ketat dari Kementerian Perindustrian.

Dia mengatakan kebijakan ini agar harga garam petani bisa terjaga pada tingkat yang menguntungkan.

"Walaupun masalah garam petani ini juga dipengaruhi musim yang saat ini kemarau, hujannya masih banyak," katanya.

Airlangga mengatakan, pasokan garam sudah diatur melalui Peraturan Pemerintah dan sesuai dengan permintaan yang diharapkan.

Namun, lanjut Airlangga, pemerintah juga mendorong untuk industri yang bisa menggunakan garam dari petani, seperti industri makanan dan minuman.

"Kementerian Perindustrian juga mendorong industri yang memproses makanan dan minuman untuk memanfaatkan garam dari petani, semacam bapak angkat, anak angkat untuk memaksimalkan garam petani oleh industri," kata Airlangga.

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018