Peristiwa tersebut menandai kelompok pertama gerilyawan Tentara Islam meninggalkan kubu utama mereka di dekat Ibu Kota Suriah, Damaskus, kata kantor berita resmi Suriah, SANA.
Banyak bus yang mengangkut gerilyawan meninggalkan Douma dan mencapai penyeberangan Daerah Wafidieen di sebelah timur-laut Damaskus, sebelum mereka pergi pada malam hari menuju Jarablus di pinggir utara Provinsi Aleppoe di dekat perbatasan dengan Turki.
Pengungsian gerilyawan itu dan keluarga mereka dari Douma dilakukan sehari setelah kesepakatan dicapai antara petempur Tentara Islam dan militer Suriah di bawah penengahan Rusia.
Douma adalah daerah terakhir yang dikuasai gerilyawan di Ghouta Timur, setelah semua gerilyawan dan keluarga mereka meninggalkan kota kecil lain di pinggiran Damaskus tersebut menuju Provinsi Idlib di bagian barat-laut Suriah.
Menurut kesepakatan yang dicapai sehari sebelumnya, Tentara Islam akan menyerahkan senjata menengah dan berat mereka dan satu kelompok kerja akan dibentuk di bawah pimpinan Rusia untuk mengawasi pembebasan warga sipil dan tentara yang diculik dan ditawan oleh Tentara Islam.
Polisi militer Rusia akan memasuki kabupaten itu untuk "menjamin keamanan" warga sipil, kata Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia, sebagaimana dilaporkan Xinhua.
Kesepakatan itu dicapai setelah perundingan maraton dan Tentara Islam akan menjadi kelompok gerilyawan terakhir yang meninggalkan Ghouta Timur setelah 43.000 gerilyawan dan keluarga mereka meninggalkan daerah lain di Ghouta Timur sejak pekan lalu.
Tentara Suriah melancarkan operasi besar pada penghujung Februari terhadap gerilyawan di Ghouta Timur dan menjamin pengungsian 150.000 warga sipil yang ditampung di tempat penampungan yang dioperasikan pemerintah sampai situasi tenang di daerah tempat tinggal mereka di Ghouta TImur agar mereka bisa pulang.
Ghouta Timur, wilayah pertanian seluas 105 kilometer persegi yang terdiri atas beberapa kota kecil dan lahan pertanian, menimbulkan ancaman terakhir buat ibu kota Suriah akibat kedekatannya dengan permukiman yang dikuasai pemerintah di sebelah timur Damaskus dan serangan mortir yang berlangsung yang ditujukan ke daerah permukiman di ibu kota Suriah.
(Uu.C003)
Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018