Hasil itu berdasarkan survei Pilkada Jawa Timur yang dilakukan Indo Barometer pada 29 Januari-4 Februari 2018 dengan 800 responden, margin of error 3,46 persen dan teknik pengumpulan data wawancara tatap muka.
"Berdasarkan pertanyaan tertutup terhadap dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, pasangan Gus Ipul-Puti memperoleh dukungan 45,2 persen, tidak terpaut jauh dengan pasangan Khofifah-Emil Dardak 39,5 persen," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa.
Tingkat pengenalan kedua calon gubernur tergolong sangat tinggi, yakni Gus Ipul sebesar 97,5 persen dan Khofifah 96,1 persen serta tingkat kesukaan hampir sama, 87,9 persen untuk Gus Ipul dan 87,5 untuk Khofifah.
Sedangkan untuk calon wakil gubernur, tingkat pengenalan Emil Dardak lebih unggul sebesar 53,8 persen dan Puti Guntur Soekarno 50,9 persen.
Alasan utama warga menyukai Gus Ipul, berdasarkan survei tersebut, adalah karena merakyat (17,1 persen), berpengalaman (8,2 persen) dan tegas (7,9 persen), sementara alasan warga menyukai Khofifah adalah merakyat (14,4 persen), berjiwa sosial (10,1 persen) dan mantan menteri sosial (8,8 persen).
Prestasi Khofifah selama menjadi menteri sosial yang diungkap publik adalah cepat memberikan bantuan bencana, berjiwa sosial dan dapat memperantas kemiskinan.
Ada pun prestasi Gus Ipul selama menjadi wakil gubernur yang diungkap publik adalah kinerjanya bagus, cepat dalam memberikan bantuan bencana dan dapat memberantas kemiskinan.
Sementara itu, permasalahan terpenting di Provinsi Jawa Timur menurut warga adalah sulit lapangan kerja (27,5 persen), harga kebutuhan pokok mahal (15,5 persen), kondisi ekonomi rakyat sulit (12,9 persen) kondisi jalan kurang baik (delapan persen) dan kemiskinan (4,3 persen).
Baca juga: Gus Ipul janjikan revitalisasi pasar tradisional Jatim
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018