Beberapa orang bahkan membela sang dokter terang-terangan, mulai dari politisi Mahfud MD hingga Aburizal Bakrie.
Dalam akun Twiterrnya, Mahfud mengatakan dirinya dan istri pernah menjadi pasien Terawan. Dia mengaku tak ada masalah dalam pengobatannya itu.
"Saya bukan dokter. Mungkin saja pemecatan dokter Terawan oleh IDI benar. Tetapi saya dan isteri pernah berobat kpd dr. Terawan dan hasilnya terasa baik. Mudah2an semua berakhir baik," cuit dia melalui akun @mohmahfudmd, Rabu ini.
Di lain sisi, politisi Aburizal Bakrie menyoroti metode "cuci otak" Terawan, yang dia sebut menjadi masalah sehingga berujung pemberhentian sang dokter.
Pria yang akrab disapa Ical itu menilai metode Terawan telah menolong puluhan ribu orang penderita stroke.
"Ramai diberitakan kabar Kepala RSPAD Mayjen TNI dr Terawan Agus Putranto, diberhentikan oleh IDI dengan alasan etik.Metode “cuci otak”nya dipermasalahkan, padahal dengan itu dia telah menolong baik mencegah maupun mengobati puluhan ribu orang penderita stroke," tulis dia melalui akun @aburizalbakrie, Senin (2/4).
Ical mengatakan, bukan hanya dirinya melainkan masih ada rekannya yang juga merasakan manfaat pengobatan Terawan. Dia menyebut nama Presiden Keenam Indonesia, SBY, Tri Sutrisno dan AM. Hendropriyono.
"Saya sendiri termasuk yang merasakan manfaatnya, juga Pak Tri Sutrisno, SBY, AM Hendropriyono, dan banyak tokoh/pejabat, juga masyarakat luas. Mudah menemukan testimoni orang yang tertolong oleh dr Terawan," kata dia.
Putra SBY yang juga seorang politisi, Edhie Baskoro Yudhyono juga ikut angkat bicara. Dia menilai pemberian sanksi pada Terawan karena masalah persaingan.
"Jika benar seperti ini, sungguh TERLALU! Semestinya Dokter Terawan dapatkan gelar tanda jasa bukan justru dipecat. Aneh Bin Ajaib persaingan masa kini! #SaveDokterTerawan," cuit dia melalui akun @Edhie_Baskoro.
Pembelaan pada Terawan juga mengalir dari kolega sang dokter, Letnan Jenderal TNI (Purn.) J.S. Prabowo. Dia yang pernah menjadi atasan Terawan mempertanyakan keputusan IDI memecat Terawan.
"Saya, pernah 4th jadi atasannya & tahu sendiri ribuan org yg terselamatkan oleh metode pengobatannya dr. Terawan. lalu ada apa koq skrg IDI sok jadi penguasa memecat & memviralkan suratnya secara vulgar. @PBIDI @Puspen_TNI @tni_ad #SaveDrTerawan," tulis dia melalui akun @marierteman.
Sebelumnya, IDI memecat Terawan dari keanggotaan karena melanggar sejumlah kode etik, antara lain mengiklankan diri dan menjanjikan kesembuhan pada pasien.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018