• Beranda
  • Berita
  • Sindir Pangeran Saudi, Ayatollah Khamenei: berunding dengan Israel itu salah besar

Sindir Pangeran Saudi, Ayatollah Khamenei: berunding dengan Israel itu salah besar

5 April 2018 06:20 WIB
Sindir Pangeran Saudi, Ayatollah Khamenei: berunding dengan Israel itu salah besar
Pemimpin Spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei. (REUTERS/leader.ir/Handout via )

Berunding dengan rezim (Israel) culas, pendusta dan penindas adalah kesalahan besar yang tak termaafkan yang akan mencabut kemenangan rakyat Palestina

Beirut (ANTARA News) - Langkah apa pun untuk berunding dengan Israel adalah kesalahan yang tak termaafkan, kata Pemimpin Spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei seperti dikutip Reuters.

Kririk keras Khamenei ini dilontarkan setelah Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman menyatakan Israel berhak hidup damai di tanah mereka.

Pernyataan Mohammad bin Salman yang berasal dari negara yang tidak mengakui eksistensi Israel itu dianggap media massa Barat sebagai isyarat bakal membaiknya hubungan Saudi dan Israel.

Kecenderungan itu tercipta setelah Saudi yang mayoritas Sunni berhadapan dengan Iran yang Syiah dalam perebutan pengaruh di Timur Tengah.  Kedua negara memilih pihak yang berlawanan satu sama lain dalam konflik Yaman dan Suriah, selain di Irak dan Lebanon.

"Berunding dengan rezim (Israel) culas, pendusta dan penindas adalah kesalahan besar yang tak termaafkan yang akan mencabut kemenangan rakyat Palestina," kata Khamenei dalam pernyataan yang diposting pada laman resmi miliknya.

Pernyataan itu tidak secara eksplisit menyebut Arab Saudi, namun menandaskan bahwa adalah kewajiban semua muslim untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina. Sebaliknya sang imam menegaskan bahwa Iran akan terus mendukung Hamas, Palestina.

Di Arab Saudi, setelah Pangeran Mohammad bin Salman menyampaikan pandangan rekonsiliatif dengan Israel, ayahandanya, Raja Salman, menegaskan lagi dukungan Arab Saudi untuk Negara Palestina.

Baca juga: Pewaris tahta Arab Saudi sampaikan kalimat bersahabat kepada Israel

Saudi sejak lama punya pendirian bahwa normalisasi hubungan dengan Israel tergantung kepada penarikan mundur Israel dari tanah-tanah Arab yang didudukinya pada Perang 1967, di antaranya wilayah Palestina yang akan menjadi tempat negara masa depan Palestina berada.

Bulan lalu Saudi membuka ruang udaranya untuk pertama kali bagi penerbangan sipil Israel yang disebut Israel sebagai bersejarah setelah dua tahun merintis hal ini.

November tahun lalu seorang anggota kabinet Israel membeberkan kontak rahasia dengan Saudi, padahal sebelum ini kedua belah pihak selalu membantah semua rumor menyangkut kontak rahasia Saudi-Israel.

Pernyataan Khamenei di atas adalah jawaban untuk sebuah surat yang baru saja dia terima dari Ketua Hamas Ismail Haniya yang mengkritik dukungan pemerintah Arab di Timur Tengah kepada AS.

Hamas, yang telah bersumpah untuk menghancurkan Israel, mendominasi Jalur Gaza yang pekan ini menjadi tempat untuk paling sedikit 17 warga Palestina tewas akibat bentrok dengan pasukan keamanan Israel.

Khamenei menyeru semua negara muslim untuk mengalahkan Israel.  "Dengan perjuangan gigih dan terencana mereka akan memaksa musuh mundur sampai titik kebinasaan," kata Khamenei.



 

Pewarta: SISTEM
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018