Menurut ekonom terkenal Kuba, Joaquin Infante, kebijakan ekonomi terbaru AS termasuk mengenakan tarif impor ke Tiongkok adalah konsep yang "tidak menentu" dan "kontraproduktif".
"Trump sedang mencoba menerapkan apa yang disebut economic spill policy yang berarti meningkatkan laba perusahaan di Amerika Serikat, pendapatan para miliarder dan kemudian dianggap akan menguntungkan orang-orang, tetapi sebenarnya itu tidak pernah terjadi," kata Infante.
Dalam wawancara dengan Xinhua, pemenang hadiah ekonomi nasional Kuba itu mengatakan strategi Trump adalah untuk menghapus semua perjanjian komersial yang ditandatangani oleh Washington setelah Perang Dunia II, yang dapat menyebabkan perselisihan perdagangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pada saat yang sama, penghinaan terhadap organisasi multilateral seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN) dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), menunjukkan kembalinya ke dekade ketika AS memamerkan supremasi ekonominya.
"Di dunia di mana globalisasi tidak dapat diubah karena perkembangan teknologi dan di mana perdagangan multilateral berlaku, Trump melakukan hal yang sangat berlawanan dengan kebijakan yang akan membahayakan ekonomi Amerika," katanya.
Washington pada Selasa (3/4) menerbitkan daftar usulan barang-barang Tiongkok yang dikenakan tarif tambahan 25 persen di tengah penentangan kuat dari Tiongkok dan kelompok bisnis AS. Ini adalah tindakan proteksionis terbaru yang diambil oleh Amerika Serikat yang meningkatkan ketegangan perdagangan antara dua negara terbesar di dunia itu.
Pada awal Maret, pemerintahan Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan memberlakukan 25 persen tarif untuk impor baja dan 10 persen untuk aluminium.
"Dia memprovokasi perang perdagangan karena komunitas internasional akan merespon dengan cara yang sama," katanya.
Untuk mempertahankan hak-haknya yang sah, Tiongkok berencana uk segera membawa praktik AS yang relevan ke WTO, dan siap untuk mengambil tindakan balasan pada produk-produk AS dengan kekuatan dan skala yang setara.
Infante mengatakan perang perdagangan akhirnya akan mempengaruhi banyak negara di seluruh dunia, dengan Amerika Serikat juga dirugikan.
Ancaman Trump terhadap Beijing, menurut ahli Kuba ini, adalah tanda "arogansi" dan "kejanggalan politik."
(A026/B012)
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018