"Gempa di perairan Sarmi sempat menganggu Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Telkom. Namun sudah diatasi dengan menyiapkan Sistem Radio IP sehingga bisa melayani melayani kebutuhan voice, SMS dan internet di kota Jayapura dan sekitarnya," kata Vice President Corporate Communication Telkom Arif Prabowo, dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu.
Menurut Arif, putusnya kabel laut yang merupakan bagian dari SKKL Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS), berakibat layanan telekomunikasi Telkom Group di wilayah kota Jayapura dan sekitarnya mengalami penurunan kualitas karena hanya dapat dilayani dengan sistem komunikasi satelit.
Ia berharap, dengan pengalihan sementara menggunakan teknologi Radio IP tersebut layanan telekomunikasi untuk masyarakat Jayapura khususnya untuk mendukung penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dapat berlangsung tanpa kendala.
"Harapan kami, pelaksanaan UNBK dari tanggal 9-12 April untuk SMA, dan tanggal 23-26 April ntuk SMP, dapat berlangsung lancar sesuai jadwal," ujarnya.
Untuk itu, atas nama Manajemen Telkom Group tambah Arif, pihaknya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan tersebut.
"Telkom Group akan terus mengawal pemulihan layanan khususnya juga yang menunjang penyelenggaraan UNBK hingga selesai. Salah satunya dengan terus melakukan koordinasi bersama para pihak dari dinas pendidikan maupun sekolah pelaksana UNBK," katanya.
Telkom senantiasa berkomitmen memberikan yang terbaik bagi pelanggan dengan selalu berupaya menjaga kualitas layanan dan memprioritaskan pemenuhan kebutuhan pelanggan serta masyarakat secara umum.
Sementara itu, Manager Corporate Communications Telkomsel Area Papua Maluku, Sulawesi dan Kalimantan (Pamasuka), Rina D Noviani mengatakan, penanganan teknis agar layanan internet tetap dapat di gunakan ?dilakukan dengan cara mengalihkan sementara waktu link transport ke media transmisi satelit dan IP Radio.
"Kami terus melakukan segala upaya maksimal untuk menangani gangguan tersebut ?agar layanan dapat kembali pulih sepenuhnya, dimana saat ini layanan kami telah berangsur normal," ujar Rina.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018