"Ciawi-Cigombong, kita tunggu Juli selesai, sampai Cibadak 2019 dan sampai Sukabumi selesai 2020," kata Jokowi kepada pers di sela peninjauan Proyek Tol Bocimi di Cigombong, Sukabumi, Minggu.
Saat meninjau proyek itu, Presiden Jokowi dan rombongan langsung turun dari kereta wisata Bali dan setelah melakukan tinjauan sekitar 20 menit, Kepala Negara melanjutkan perjalanan dengan kereta yang sama ke Jakarta.
Jokowi menjelaskan, jika tol Ciawi-Sukabumi sudah operasi, maka hal itu sudah akan mengurangi kemacetan pada jalan nasional di lintas itu lumayan besar.
Apalagi, kata Kepala Negara, jika sudah beroperasi sampai Cibadak karena sekarang yang paling ruwet titik kemacetan paling parah itu di Cibadak.
Ditanya soal pembebasan lahan proyek tol tersebut, Jokowi sampai saat ini kemajuan pembebasan lahannya tidak ada kendala berarti.
"Progresnya bagus, saya tidak mendapat laporan dari BUMN yang kerjakan, petugas lapangan, PUPR ada kendala berarti. Memang untuk proyek seperti ini, kadang ada yang keberatan satu dua, tapi secara umum baik," kata Presiden Jokowi.
Fungsional Lebaran
Sementara itu, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi, membenarkan bahwa pihaknya berkomitmen menyelesaikan ruas Ciawi-Cigombong pada Juli 2018.
"Jika Juli operasi, maka pada Lebaran, Juni secara fungsional sudah bisa digunakan," kata Arie.
Arie menambahkan, sampai saat ini, untuk seksi 1 Ciawi-Sukabumi (15,35 km) kemajuan pembebasan lahannya 98,55 persen dan konstruksi 77,39 persen.
"Seksi 2 Cigombong-Cibadak 11,90 km, masih proses validasi untuk lahan, demikian juga seksi 3 dan 4 Cibadak - Sukabumi Timur sepanjang 26,75 km," kata Arie.
Proyek Tol Bocimi direncanakan menelan dana investasi Rp15,9 triliun ini dimiliki oleh Badan Usaha Jalan Tol PT Trans Jabar Tol dengan kepemilikan saham PT Waskita Toll Road sebesar 81 persen, PT Bukaka Mega Investama 10,14 persen dan PT Jasa Sarana 8,22 persen.
Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018